Malang – Saat ini era keterbukaan. Sudah ada regulasi keterbukaan publik. Pemerintah RI juga menginstruksikan pelayanan publik ASN agar transparan. Terbuka menerima keluhan warga, hingga di tingkat kelurahan.
Termasuk warga Kelurahan Purwantoro Kota Malang. Tapi selama ini dirasa masih kesulitan.
Saat mengajukan aduan ke Rukun Tetangga atau Rukun Warga (RT/RW).
Melihat ini, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) meluncurkan aplikasi dan website pengaduan.
Aplikasi dan website ini diluncurkan oleh Muhammad Iqbal Ramadhan. Mulai digunakan warga Perumahan Terusan Titan Kelurahan Purwantoro, Blimbing Kota Malang sejak Jumat (1/1).
Iqbal mengatakan, ide pembuatan aplikasi ini bermula dari banyaknya keluhan warga di sekitar rumahnya. Saat ingin mengajukan aduan ke RT atau RW, warga harus langsung datang ke rumah yang bersangkutan.
Tidak jarang, pihak yang bersangkutan sulit untuk ditemui. Situasi pandemi juga membuat masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah. Hal ini semakin menyulitkan warga untuk mengajukan aduan ke RT/RW.
“Dengan aplikasi dan website ini, saya ingin meningkatkan pelayanan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi. Selain mempermudah proses aduan masyarakat, aplikasi dan website ini juga akan meminimalisir kontak antar warga di masa pandemi,” kata mahasiswa jurusan Teknik Informatika tersebut.
Cara kerja dari aplikasi ini. Pertama, seseorang yang akan mengajukan aduan menulis nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK), foto bukti dan rincian aduan. Kemudian data laporan akan diterima oleh pihak RT/RW melalui aplikasi yang sama. Langkah ketiga, aduan akan diproses oleh pihak terkait. Terakhir, akan muncul tulisan ‘Selesai’ pada aduan yang telah dikerjakan.
“Agar masyarakat mudah menggunakan aplikasi ini. Saya sudah buatkan tutorial penggunaan aplikasi melalui Youtube dan buku panduan. Lalu saya juga membagikan linknya ke grup WhatsApp warga,” lanjut mahasiswa kelahiran Malang ini.
Saat proses pembuatan aplikasi, ia menemui banyak kendala. Salah satunya adalah, berbagai bug pada aplikasi. Ini membuat data tidak dapat tersimpan.
Keterbatasan dana juga membuatnya hanya bisa menggunakan hosting website gratis. Sehingga penggunaan aplikasi ini hanya pada tingkat RT/RW saja.
Pembuatan aplikasi ini merupakan salah satu program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM).
“Saya berharap dengan aplikasi ini, masyarakat dan RT/RW dapat bekerja sama dalam meningkatkan lingkungan yang lebih baik,” pungkasnya. (roz/jan)