Malang – Era moderen seperti saat ini, hampir semua lapisan masyarakat ingin mengabadikan setiap momen indah dalam hidupnya. Seperti momen pernikahan, kebersamaan dengan keluarga, dan pesta ulang tahun.
Tak heran, gadget yang dilengkapi dengan fitur kamera, seakan menjadi barang wajib yang tidak terpisahkan menemani keseharian. Maka tidak heran juga perkembangan indsutri fotografi Indonesia terus mengalami peningkatan. Bahkan, cukup signifikan.
Seiring dengan perkembangan teknologi dari analog ke digital, perlahan kegiatan fotografi mulai dilirik menjadi sebuah profesi yang menjanjikan. Fotografi memudahkan dalam mengabadikan momen melalu seni profesional. Untuk itu, tidak heran banyak bermunculan jasa fotografi atau usaha studio foto yang menawarkan berbagai keunggulan layanan. Seperti, untuk mengabadikan acara wedding, wisuda dan lainnya.
Tetapi, pasca-merebaknya pandemi Covid -19 yang cukup masif di tanah air, dan belum ada tanda-tanda akan mereda, cukup memukul bisnis studio foto yang banyak ditemukan di kawasan Malang Raya ini. Banyak agenda kegiatan yang harus ditunda, bahkan dibatalkan, akibatnya para pelaku usaha fotografi mulai mengeluhkan karena keterbatasan ekonomi keluarga.
Untuk menyiasati hal ini, perlu dilakukan beberapa terobosan menarik di dunia fotografi. Salah satunya adalah dengan meng-upgrade kemampuan teknis foto yang menarik dan berkualitas, agar nantinya memiliki nilai jual dipasaran. Seperti yang dilakukan sebuah lembaga di Kota Malang yang mengelar kegiatan workshop untuk menciptakan tenaga kerja mandiri, melalui pemberdayaan fotografi yang lebih profesional.
Ketua pelaksana kegiatan, Abdul Rohman mengatakan, saat ini kebanyakan fotografer belum memiliki teknik yang harus dimiliki seorang fotografer profesional. Karena itu, melalui kegiatan workshop, pihaknya bersama Kementrian Tenaga Kerja dan komunitas fotografi Malang, berusaha memberikan standar fotografi yang baik, dengan mendatangkan praktisi fotografi dan videografer profesional.
Praktisi fotografi dari Mooi Indie Communication, Yusuf, mengatakan, kemampuan fotografer saat ini banyak yang masih perlu ditingkatkan. Sebagai contoh, untuk pengenalan fitur-fitur kamera masih banyak yang belum memahami fungsinya.Seperti fotografi dasar penggunaan triangle expsore, kemudian kombinasi iso, speed dan diagframa yang dioptimalkan sesuai kamera.
Kemudian dasar fotografi lainnya yangperlu diketahui yaitu membuat ruang komunikasi antara fotografer dan obyek fotonya. Seperti terjalinnya interaksi dengan model merupakan sebuah hal yang penting dalam menghasilkan kualitas foto yang baik.
Hal lain yang diajarkan yaitu, penggunaan lensa makro untuk obyek-obyek diam, berwarna seperti bunga, kemudian teknik penggunaan pencahayaan atau lighting, penjelasan fill light, backlight dan beberapa teknik lainnya. Semuanya akan terlihat dari foto yang dihasilkan. Setelah menghasilkan foto yang berkualitas, maka juga diajarakan teknik untuk menjual karya dengan memanfaatkan teknologi. (Zia /ekn)