Malang – Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar memberikan saran, Pemerintah Kabupaten Malang untuk memberikan sosialisasi terkait vaksin Covid-19. Terutama sekali menyampaikan informasi menyeluruh, terkait spesifikasi dan efektivitas vaksin untuk menangkan coronavirus disease.
Hal itu harus dilakukan, karena banyak opini beredar di masyarakat. Menyangkut tingkat efektivitas penggunaan vaksin. Pun terkait persepsi menyoal keberadaan vaksin itu sendiri.
‘’Agar tidak terjadi multitafsir terkait efektifitas vaksin Covid-19 di masyarakat, sebaiknya Pemkab Malang menyampaikan secara menyeluruh, tentang spesifikasi hingga efektifitas vaksin. Ini penting. Vaksin harus ada sosialisasi dan penyampaian yang benar dari dinas terkait, tentang vaksin yang akan beredar di masyarakat tersebut,’’ kata AKBP Hendri Umar.
Sejauh ini, Hendri telah banyak mendengar berbagai opini yang mencuat, terkait tingkat efektifitas vaksin. Juga banyaknya persepsi di masyarakat.
‘’Ada vaksin dari Arab Saudi yang katanya bagus. Lalu dari Cina juga katanya lebih bagus. Kan kita tidak tahu. Harus ada pernyataan sikap yang tegas. Segala informasi tentang vaksin, tidak boleh ditutupi dan disampaikan secara faktual. Untuk mencegah timbulnya disinformasi di masyarakat,’’ katanya lagi.
Sementara itu menyinggung terkait rencana kedatangan vaksin Covid-19, untuk wilayah Kabupaten Malang, AKBP Hendri mengaku pihaknya siap memberikan pengamanan distribusi vaksin Covid-19 tersebut.
‘’Kami sifatnya hanya mengamankan saja, jika ada permasalahan-permasalahan yang timbul,’’ katanya.
Sedangkan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang sendiri, telah menyiapkan 52 fasilitas kesehatan, untuk dijadikan sebagai lokasi vaksinasi Covid-19. Diantaranya dilakukan di 39 Puskesmas, satu klinik dan 12 rumah sakit.
‘’Sampai saat ini, ada 52 fasilitas kesehatan yang sudah siap (melakukan vaksinasi). Kami memilihnya berdasarkan planning dan survei tempat, pada bulan Desember kemarin,’’ ujar drg Arbani Mukti Wibowo, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang.
Untuk prioritas pemberian vaksin itu sendiri, kata Arbani, tetap mengutamakan tenaga kesehatan. Di Kabupaten Malang sendiri, terdapat 5.278 tenaga kesehatan, yang berhak mendapat prioritas.
‘’Pemberian vaksinnya nanti dua kali, selama 14 hari. Setelah tenaga kesehatan, giliran anggota TNI-Polri dan petugas pelayan publik dan masyarakat,’’ katanya.
Pada sisi persiapan, komponen seperti cool storage, menurut Arbani, juga telah disiapkan. Dia juga mengatakan bahwa setiap fasilitas kesehatan, menyediakan ruangan khusus untuk vaksinasi.
Tenaga pemberi vaksin nantinya, berjumlan dua sampai lima vaksinator pada setiap fasilitas kesehatan.
‘’ Puskesmas ada satu sampai dua orang vaksinator. Lalu untuk rumah sakit nanti ada dua sampai lima vaksinator,’’ ujar Arbani.
Seluruh vaksinator tersebut, imbuh dia, sudah diberikan pelatihan secara khusus, oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. ‘’Dan mereka semua sudah siap untuk melakukan vaksinasi,’’ tandas dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Indonesia sudah menerima 3 juta vaksin Covid-19 produksi Sinovac dari China. Datang dalam dua tahap. Terakhir diterima pada 31 Desember 2020 lalu, sejumlah 1,8 juta vaksin
Juru Bicara Vaksin Covid-19 dari PT Biofarma, Bambang Herianto mengatakan, mulai Minggu (3/1), akan dilakukan pendistribusian vaksin Covid-19 ke 34 provinsi. Soal persiapan terutama rantai dingin, dipastikan sudah dipersiapkan dengan baik oleh Biofarma.
‘’Semua rantai dingin di 2 derajat celcius sampai 8 derajat celcius, Insyaallah kita sudah siap. Vaksin nanti yang akan digunakan di masyarakat, benar-benar terjamin mutu dan kualitasnya dapat dijaga. Rantai dingin pendistribusiannya sampai dengan di Puskesmas atau bila perlu nanti di posyandu,’’ ujar Bambang dalam konferensi pers virtual Kementerian Kesehatan, Minggu (3/1). (riz/jan)