Malang – Proses pemahaman puisi. Membangun ekspresi. Memakan waktu lama. Bahkan pengambilan videonya hanya sekian jam dari deadline pengumpulan. “Jelas, saya kewalahan. Karena berbarengan dengan kegiatan UKM lainnya,” ujar Zulfa Lailatus Syarifah.
“Ukuran file videonya juga besar. Sehingga proses rendering video berjalan lama. Untungnya video dapat saya kumpulkan dua puluh menit sebelum proses pengumpulan ditutup,” lanjut mahasiswa kelahiran Bondowoso ini.
Persiapannya memang singkat. Maka, Zulfa sama sekali tidak menyangka. Jika dirinya dapat meraih juara satu.
“Saya sangat bersyukur. Karena dapat mengharumkan nama prodi dan kampus melalui perlombaan ini. Saya berharap kedepannya bisa memenangkan kompetisi lainnnya. Baik tingkat regional, nasional maupun internasional,” ujar Zulfa.
Zulfa, adalah mahasiswa Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Dia masuk jajaran mahasiswa yang mengharumkan nama kampus di tingkat nasional.
Dia berhasil meraih juara satu dalam lomba Marzabi 2020. Kategori lomba membaca puisi Arab. Perlombaan ini diselenggarakan Universitas Al-Azhar Indonesia. Finalnya, minggu kemarin, bulan Desember 2020.
Zulfa sapaan akrabnya, menceritakan. Bahwa, dia memang suka membaca puisi sejak belia. Namun, biasanya Zulfa hanya membaca puisi di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang diikutinya.
Perlombaan Marzabi ini, merupakan lomba puisi tingkat nasional. Pertama kali yang dia ikuti. Ada tiga pilihan puisi. Disediakan panitia. Dia memilih karya Mahmoud Darwish yang berjudul Seindah-Indahnya Cinta.
Anak bungsu dari dua bersaudara ini, mempersiapkan diri memakan waktu cukup singkat, hanya satu minggu.
Dalam satu minggu tersebut, Zulfa harus memahami. Mengartikan puisi, membangun ekspresi, mengambil video lalu mengeditnya. Setelah itu mengumpulkan video ke panitia. (roz/jan)