Malang – Melalui kreativitas olahan maka munculah inovasi produk terbaru. Krupuk telur asin namanya. Dari namanya pasti dapat ditebak bahan dasar yang digunakan. Yaitu, telur asin.
Cita rasa asin dan gurihnya kerupuk itu memang patut untuk dicoba. Entah itu jadi pendamping nasi atau sebagai camilan. Sebagai produk yang baru di Kota Malang, kerupuk telur asin memang masih sedikit produsennya.
Produk inovasi yang dikembangkan oleh Siti Sugeng ini muncul dari ide salah satu teman baiknya. Dulu dia hanya memproduksi telur asin. Tetapi di masa pandemi Covid-19 ini omset usahanya menurun. Padahal, usahanya itu sudah dia tekuni sejak 2006.
Penjualan yang turun berisiko telurnya menjadi busuk. Karenaitu dia berinovasi mengolah telur asin menjadi kerupuk. Beberapa percobaan dilakukan dan hasilnya gagal.
Menurut Siti Sugeng, bahan yang pas dan irisan yang tipis jadi kendala utama. Apalagi, proses produksinya dilakukan sendiri secara manual. Namun, berkat kegigihannya, akhirnya resep kerupuk telur asin itupun jadi.
“Alhamdulillah sekarang pelanggan saya sering pesan kerupuk telur asin dan juga telur asin buatan saya,”ujarnya.
Dalam proses produksi kerupuk, dia butuh 5 sampai 10 hari untuk menjemurnya. Tergantung kondisi cuaca seperti penjemuran kerupuk pada umumnya. Menurutnya,
kerupuk mentah buatannya dapat bertahan hingga setahun karena tanpa bahan pengawet. Apabila telah digoreng bisa bertahun sebulan.
Harganya terjangkau masyarakat. YaituRp 15.000 untuk kemasan 150 gram dan Rp 25.000 untuk 250 gramnya. Saat ini pemasarannya masih mengandalkan dari mulut ke mulut. Produksi yang terbatas serta harapannya untuk dibantu pengurusan ijin dagang juga menjadi kendala untuknya.
“Kalau nanti dibantu untuk mengurus ijinnya, saya akan berterima kasih sekali,”jelasnya ketika DI’s Way Malang Post berkunjung ke rumahnya di Jl Brigjend Slamet Riadi Gg 4, Kota Malang ini.(nyk/ekn)