Malang – Liga 1 2020, menjadi cacatan terbaik ketiga Arema FC, dalam hitungan rata-rata usia pemain. Dalam 10 tahun kompetisi terakhir 2010-2020. Terlebih dalam empat musim kompetisi Liga 1 2017-2020. Total 25 pemain Singo Edan, yang tersisa sejak kompetisi terhenti Maret 2020 lalu, karena pandemi virus corona (Covid-19), memilki usia kolektif rata-rata 25 tahun.
Regenerasi besar-besaran pemain, dilakukan pelatih sebelumnya, Roberto Mario Carlos Gomez asal Argentina. Membuang 50 persen lebih atau 16 pemain yang rata-rata terbilang usia ‘kereta tua’. Memasukkan pemain-pemain usia young guns.
Hal yang sama dilakukan pelatih Robert Rene Alberts (Belanda), pada kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2009/2010. Memiliki rata-rata usia 25,1 tahun. Hasilnya, pemain tim Singo Edan benar-benar mampu memainkan total football-nya Robert Alberts. Lewat permainan cepat, yang menitikberatkan pada penguasaan permainan, keindahan permainan dan kolektivitas tim. Baik saat menyerang dan bertahan. Rata-rata usia 25,1 tahun, yang mampu membawa Arema sukses merebut juara ISL 2009/2010.
Sederet pemain usia belia, menjadi kekuatan utama Robert Albets. Yakni Kurnia Meiga Hermansyah (20 tahun), Aji Saka (19), Johan Ahmad Alfarizi (20), Irfan Raditya (22), Dendi Santoso (20), Ghery Setya Adi Nugraha (21), Sunarto (20), Roni Firmansyah (25), Ahmad Bustomi (25), Benny Wahyudi (24), Rahmat Affandi (25), dan Firmansyah Aprilianto (20).
Hanya menyelipkan sedikit pemain-pemain old-crack penyeimbang tim. Pierre Njanka Beyaka (35 tahun), Noh Alam Shah (30), Roman Chmelo (30) dan Esteban Javier Guillen Tejera (30). Serta kiper Markus Haris Maulana (29).
”Memang sukses tidaknya sebuah tim dalam sebuah even, bukan semata karena pemainnya memiliki rata-rata usia muda. Juga karena kerja keras, usaha tak kenal menyerah, fisik prima, mentalitas dan kekompakan luar-dalam. Namun paling tidak faktor usia, baik si pemain maupun rata-rata pemain dalam tim, sangat berperan besar dalam melakoni kompetisi super berat, panjang, lama dan minim recovery seperti Liga 1 di Indonesia,” ulas mantan kiper Arema Malang juara Galatama 1992/1993, Muhammad Andi Sukriyan.
Regenerasi ala Mario Gomez, terbilang terlambat dilakukan manajemen Arema. Setelah dalam tiga musim sebelumnya, gagal total memenuhi target juara. Pada Liga 1 2017, 2018 dan 2019. Meski selepas era pelatih Aji Santoso, pada putaran pertama dan pada putaran kedua pelatih caretaker Joko ‘Gethuk’ Susilo, juga melakukan hal serupa. Merekrut banyak pemain muda pengganti, dengan rata-rata usia pemain 24,5 tahun. Namun karena faktor non-teknis, hasilnya hanya finish di posisi ke sembilan.
Arema FC dalam lanjutan Liga 1 2020/2021 nanti, dengan sebagian besar (90 persen) pemain warisan head coach Mario Gomez, memiliki 11 pemain U-23 (44 persen). Yakni kiper Andreas ‘Ciko’ Fransisco, Bagas Adi Nugroho, Vikriyan Akbar Fatoni, Nur Diansyah, Aji Saka, Hanif Abdurrauf Sjahbandi, Jayus Hariono, Titan Agung Bagus Fawwazi, Rizky Dwi Febrianto, Feby Eka Putra dan Muhammad Rafly.
Sisanya 14 pemain (56 persen), berusia 24 hingga 30 tahun. Yaitu trio kiper Kurniawan Kartika Ajie (24 tahun), Utam Rusdiana (27 tahun) dan Teguh Amiruddin (27 tahun).
Kemudian Johan Ahmad Alfarizi (30 tahun), Caio Ruan Lino de Freitas (Brasil/25 tahun), Muhammad Taufik Hidayat (27 tahun), Syaiful Indra Cahya (28 tahun), Bruno Smith Nogueira Camargo (Brasil/28 tahun), Ridwan Tawainella (25 tahun) dan Hendro Siswanto (30 tahun). Termasuk Dave Mustaine (28 tahun), Kushedya Hari Yudo (27 tahun), Dendi Santoso (30 tahun), dan Dedik Setiawan (26 tahun).
Untuk pertamakalinya sejak terbentuk 11 Agustus 1987, skuad Arema tak dihuni pemain berusia di atas 31 tahun. Bahkan di era pelatih baru Carlos Carvalho de Oliveira pun, tegas-tegas meminta pemain muda, sebagai salah satu syarat bisa direkomendasikan gabung tim. Sepak bola ala Brasil, bergaya khas jogo bonito, yang identik dengan permainan cantik, penuh trik dan impresif, tak ubahnya seniman di atas lapangan hijau. Lewat permainan agresif dan cepat dengan skema 4-3-3.
Arema FC dalam lanjutan Liga 1 2020/2021 nanti, dengan usia rata-rata pemain 25 tahun, menjadi tim termuda keempat. Dibawah PSM Makassar 24,3 tahun dan Barito Putera 24,5 tahun. Serta PSIS Semarang 24,8 tahun. Sedangkan untuk kategori tim dengan rata-rata usia pemain termuda, di 11 kompetisi domestik kawasan ASEAN, Arema FC berada di posisi ke-16 (25,0 tahun) diantara 124 klub.
”Terbaik ya rata-rata di kisaran usia 25-27 tahun, untuk pemain di sebuah klub. Paling tidak terselip tiga atau empat pemain senior usia 28-33 tahun. Usia emas pemain sepak bola, antara 26 hingga 31 tahun. Tapi kalau UEFA (Konfederasi Sepak Bola Eropa) menyimpulkan, masa awal seorang pesepakbola memasuki usia emas, pada umur 26,4 tahun. Atau antara usia 26-27 tahun. Tapi ada juga pemain terbilang istimewa di atas usia itu. Bahkan di atas 30 tahun masih bersinar,” urai mantan pemain Niac Mitra era1990-an, Yoyok Sugeng.
Dia mencontohkan Timnas Jerman menjuarai FIFA World Cup 2014 Brasil, dengan usia rata-rata pemain 26,4 tahun. Perancis sukses raih juara FIFA World Cup 2018 di Rusia, saat rata-rata usia pemainnya 27,7 tahun. Begitu juga Timnas Portugal, sabet juara UEFA Euro 2016 di Prancis dengan rata-rata usia pemainnya 27,4 tahun.
”Liga 1 2020/2021 adalah masa regenerasi besar-beasar di tim Arema FC. Itu yang saya lihat di era pelatih Mario Gomez. Memang manajemen atau publik baru mengerti. Tidak bisa langsung berharap banyak dengan prstasi tim. Arema dengan anak-anak muda dan pelatih sekarang Carlos de Oliveira, tentu butuh waktu. Pemain-pemain mudanya, perlu beradaptasi dan punya jam terbang. Beberapa pemain senior di tim, juga harus berperan mempercepat masa adaptasi pemain-pemain muda,” imbuh Yoyok Sugeng.
Peringkat tim Liga 1 2020/2021 dengan usia rata-rata pemain termuda
1. PSM Makassar 24,3 tahun
2. Barito Putera 24,5 tahun
3. PSIS Semarang 24,8 tahun
4. Arema FC 25,0 tahun
5. Persebaya Surabaya 25,4 tahun .
6. Borneo FC 25,5 tahun
7. PSS Sleman 26,1 tahun
8. Madura United 26,1 tahun
9. Persela Lamongan 26,2 tahun
10. Persija Jakarta 26,2 tahun
11. Persik Kediri 26,6 tahun
12. Persib Bandung 26,9 tahun
13. TIRA-Persikabo 27,0 tahun
14. Persipura Jayapura 27,1 tahun .
15. Bhayangkara FC 27,2 tahun
16. Persiraja Banda Aceh 27,6 tahun.
17. Persita Tangerang 27,6 tahun .
18. Bali United 27,8 3 tahun