Minggu Besok (20/12) merupakan target kawasan Kayutangan sudah dibuka kembali untuk kendaraan umum. Ini seiring selesainya pemasangan batu andesit permukaan jalan di depan Kantor PLN (koridor 1) dan perempatan Rajabaly (koridor 2).
Pemasangan batu andesit di dua lokasi itu belum selesai. Kurang sedikit. Para pekerja mengebutnya. Siap lembur 24 jam. Di antara mereka juga ada yang melakukan finishing. Membersihkan lokasi dan melakukan pembakaran andesit. Bertujuan memunculkan warna gelap dan terang agar terkesan lebih indah dan natural.
Lead City Level TMC Program KOTAKU, Alif Riwidya, membenarkan sudah tahap finalisasi. Dia optimitis rampung sesuai target. Yaitu, 20 Desember 2020. “Saat ini pembakaran batu andesit telah dilakukan untuk memunculkan kesan natural,” ujar Alif Riwidya, kemarin. Progress terakhir hari ini (Jumat 18/12-red) sudah tertutup dengan batu andesit di dua lokasi. Dari awal, pihaknya memang sudah mengerjakan pekerjaan yang mengikutinya, seperti pembakaran permukaan batu untuk mendapatkan pola warna berbeda, dan yang kedua adalah grooting. Mengisi celah batu dengan semen.
Pembakaran juga berfungsi meningkatkan daya cengkram ban kendaraan apabila melintasi batu andesit itu. Dijelaskan Alif, batu andesit memang belum pernah direkomendasi untuk permukaan jalan. “Belum ada peraturan kementerian yang menjelaskan batuan andesit untuk permukaan jalan. Tetapi, sudah digunakan pertama kali di Braga, Bandung dan kemudian di 0 Km Yogyakarta,” jelasnya.
Pemasangan andesit berukuran 20 x 20 cm dengan ketebalan 6 cm itu, dilandaskan pada beton dengan kualitas k300. Juga dipasang tulangan sebagai penguat. Bentuk sirkular jadi pembeda dengan di Malioboro, Yogyakarta.
Dipaparkan Alif, pekerjaan di koridor 1 dan 2 itu boleh dibilang molor. Seharusnya 15 Desember 2020 pekerjaan telah rampung. Hujan penyebabnya. Namun, optimistis pada Sabtu (19/12) rampung dan diujicoba dengan kendaraan internal. “Tanggal 20 Desember akan ada peninjauan terakhir dari wali kota dan Forkopimda,” kata Alif.
Setelah pemasangan batu andesit rampung, selanjutnya dia akan fokus pada penyelesaian fasilitas pendukung. Seperti pedestrian, pemasangan kursi taman, dan pengecekan apakah ada genangan air di konstruksi bangunan.
Untuk memastikan ini, Walikota Malang, Sutiaji, bersama Forkompinda telah meninjau ke lokasi, Kamis (17/12). Sutiaji optimistis pembukaan kawasan Kayutangan tepat waktu. Karena, pengerjaannya sudah 100 persen. Tinggal pembersihan saja.
“Kami ingin memastikan bahwa tanggal 20 harus telah dibuka. Dari pelaksana dan teman-teman konsultan menyampaikan bahwa Sabtu (19/12) akan dilakukan uji coba kekuatan batu terlebih dulu dengan kendaraan besar internal,” ujarnya.
Sutiaji menegaskan, pengerjaan tepat waktu sangat penting, sebagai antisipasi dampak lalu lintas menjelang liburan Natal dan Tahun Baru. Dikhawatirkan, jika pengerjaan molor akan menimbulkan kemacetan lebih panjang dan menimbulkan penumpukan kendaraan. Kondisi ini dikhawatirkan memunculkan klaster penularan virus Covid-19.
“Sekarang Kota Malang zona merah. Kalau ada kemacetan ini rawan untuk tertular dan menularkan virus. Sehingga nanti titik-titik kemacetan karena proyek Kayutangan Heritage Insya Allah teratasi,” tandas Sutiaji. (Nayoko S-Joffa Safik-Eka Nurcahyo)