MINGGU besok kota Malang akan kembali lega. Koridor Kajoetangan sepanjang 800 meter yang ditutup….hari, dibuka kembali. Pedestriannya sepanjang sekitar 400 meter, rampung dibangun.
Lebarnya sudah 4 meter. Leluasa untuk jalan-jalan. Nyanyian populer; Uklam uklam Nang Kayutangan, akan bisa dibuktikan; enak. “Nanti kita lanjutkan pembangunannya supaya benar-benar jadi heritage,” ujar Walikota Sutiaji tentang upaya membuat Kajoetangan Heritage sebagai icon kota.
Batu andesit di jalan koridor 1 dan 2 sudah terpasang rapi. Tinggal pembakaran agar terkesan natural. Ukuran 20 x 20 Cm. Tebal 60 Cm. Dilandasi beton berkualitas k300.
Batu yang sama terpasang juga di Braga, Bandung, dan 0 Km Yogyakarta. Di Malang ditambah tulangan dan pemasangannya sirkular (memutar).
Walikota bersama Forkompinda kemarin meninjau. Sabtu ini, diuji dinaiki kendaraan besar. Internal. Minggu dibuka untuk umum.
“Alhamdulillah, tepat waktu. Ini antisipasi macet lalin jelang Natal dan Tahun Baru. Supaya tidak menimbulkan penumpukan kendaraan yang berpeluang adanya klaster baru penularan Covid-19,” ujarnya.
Konsultan proyek, Alif Riwidya mengatakan, selanjutnya akan fokus penyelesaian fasilitas pendukung. Seperti pemasangan kursi taman dan pengecekan apakah ada genangan air di konstruksi bangunan.(nyk/ekn)
>>>>>>>>Selengkapnya Di Harian DIs Way Malang Post Edisi Sabtu (19/12)