
Ganggu Estetika : Lokasi Pembangunan toilet dan Musholla ini lah yang masih dipermasalahkan beberapa pihak. Khususnya pedagang pasar Tumpang.
KABUPATEN MALANG – Pembangunan terminal wisata Tumpang Kabupaten Malang ternyata masih menyisakan pekerjaan rumah. Khususnya bagi dinas terkait. Dalam hal ini adalah Dinas Perhubungan (Dishub) dan Dinas Perdagangan (Disperindag).
Saat ini, terminal wisata Tumpang telah dibangun sejumlah kios. Beberapa fasilitas penunjang seperti toilet dan Musholla saat ini tengah dalam proses pembangunan.
Namun ternyata, pembangunan toilet dan Musholla ini lah yang masih dipermasalahkan beberapa pihak. Khususnya pedagang pasar Tumpang.
Para pedagang pasar Tumpang ini menyayangkan rencana pembangunan toilet dan musholla yang diletakan persis di depan Pasar Tumpang. Tidak jauh dari lokasi terminal wisata ini dibangun.
Melihat polemik yang kunjung ada titik temu ini, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang turun ke lokasi untuk meninjau langsung polemik yang terjadi.
“Para pedagang merasa bahwa tata letak bangunan toilet dan musholla tersebut mengganggu estetika pasar, yang menyebabkan penolakan pedagang pasar,” ujar Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Malang, Darmadi.
Dirinya menilai, polemik tersebut bukan menjadi masalah yang cukup urgent. Namun, menurutnya hanya ada masalah miskomunikasi antara Dishub sebagai pihak pengelola terminal wisata Tumpang, dan Disperindag yang mewadahi para pedagang pasar.
“Hasilnya , kita sudah minta kepada kedua belah pihak termasuk melibatkan camat , untuk mencari solusi tepat terkait polemik tersebut. Kita tunggu jawaban hingga hari Sabtu besok seperti apa hasilnya,” imbuh Darmadi.

Kendati demikian Darmadi meminta agar kedua belah pihak yakni Dishub dan Disperindag punya win-win solution tepat agar polemik penolakan tersebut segera ada jalan keluar yang diterima semua pihak.(jay/yan)