Malang – Komunitas Gunung Kawi Bersatu (GKB) merilis video klip Cipta Karya Tari. Menggandeng generasi milenial. Melestarikan budaya kala pandemi. Spirit mereka tak lekang dalam melestarikan warisan budaya lokal. Justru semakin kuat terus berkiprah.
“Kami ingin mengajak generasi milenial melestarikan budaya lokal. Salah satunya merilis cipta karya tari,” tandas, Aidha Dhum, Senin (7/12).
Pengambilan video menari ini dilakukan sudah berjalan sekian hari lalu. Melibatkan sejumlah kru. Hasil tayangan video ini, selanjutnya diupload di konten YouTube. “Karena sekarang jamannya media, Maka karya kita akan dikontenkan di chanel Youtube Gunung Kawi Berkarya,” tandasnya.
Inisiator GKB ini menuturkan: Manfaat positif kegiatan ini adalah, memberi motivasi generasi muda. Agar melestarikan kesenian tari dan budaya Jawa serta supaya lebih semangat berlatih tari.
Agar hasil maksimal, beberapa kru dilibatkan. Meliputi: Paguyuban Tari Suryo Bhirowo dan Sanggar Tari Sekar Kawi.
“Untuk perlengkapan menari dan dokumentasi, kita masih menyewa dari Sanggar Teman Laras Budaya Gendogo dan Salon Fungky,” paparnya.
Sedangkan untuk dokumentasi, dibantu saudara Aidha seorang seniman bernama Budi Tambi.
“Pembuat video, GKB bersinergi dengan Matanara Jombang yang kebetulan saudara saya,” imbuhnya.
Dia mengatakan, pihaknya berupaya mandiri untuk mendanai kegiatan seni edukasi ini. Meski harus menjalankan kegiatan di bawah terik sinar matahari. Seluruh kru terlihat bersemangat dan antusias.
Tantangannya harus mau lelah. Karena harus mengulang beberapa kali. Juga menjaga kekompakan antara penari dan crew shooting. Instruktur tari melibatkan tiga orang, yakni Lilik, Yuni dan Timbul.
Dia jelaskan: Pihaknya menjalankan kegiatan bertujuan untuk mengenalkan kepada generasi di daerah Wonosari. Cipta Karya Tari tergerak melestarikan budaya.
“Kami ingin membangkitkan minat generasi muda dan anak-anak yang mempunyai hobi menari. Selain itu, untuk mengisi media dengan karya positif agar memupus opini negatif yang selama ini melekat pada Gunung Kawi,” urai Aidha.
Dia berharap, agar kegiatan berkesenian tidak vakum dan terus lestari. “Harapan Kami, kegiatan kesenian tidak vakum dan terus dilestarikan generasi milleneal,” pungkas Aidha. (*jan)