Malang – Tubuh Miftahul Zaini Ridho (25) korban terhanyut, Kamis (26/11) pukul 12.30 WIB ditemukan di dekat jembatan Wonokerto Bantur atau masuk Dusun Wonolopo. Itu berarti ia tenggelam dan terhanyut 10 kilometer lebih.
Pemuda Tawangrejeni RT 02 RW 01, sejak Minggu malam disebut-sebut bunuh diri dengan melompat ke sungai Lesti dekat rumahnya. Jejaknya sepasang sandal dekat Lesti. Pemicunya, korban menderita sakit mata.
Sejak dikabarkan hilang dan dilaporkan ke Polsek Turen, ratusan anggota SAR dan relawan datang ke balai desa Tawangrejeni, termasuk Basarnas Surabaya. Berbagai teknik pencarian dilakukan hingga hari ke-4 ditemukan tubuh korban.
Siang, bagian kaki korban terlihat di serakan kayu dan sampah sekitaran anak sungai kecil yang menuju sungai Lesti. Pakai perahu karet, anggota SAR mengevakuasi jenazah korban.
“Identitas korban ini dipastikan dari kaos yang identik dipakai terakhir kali saat dia hilang. Lokasi temuan di Wonolopo, 9-10 Kilometer lebih,” ujar AKP Supriyadi, Kanit Reskrim Polsek Turen, mewakili Kapolsek Turen, Kompol Zainul Arifin.
Minggu siang, keberadaan korban sempat dilihat 2 warga Tawangrejeni. Korban berlari menuju kebun dekat Lesti. Ia mengenakan celana pendek dan kaos doreng kuning cokelat. Ia anak tunggal Nur Inasati (53) warga desa setempat.
Dari lokasi kejadian, tubuh korban langsung diboyong menuju rumah duka. Keluarga korban menolak melanjutkan proses penyelidikan pihak kepolisian karena menganggap musibah murni. (san/yan)