Analis kebijakan publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah mengapresiasi KPK atas penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo. Menurut Turubus, penangkapan tersebut mengindikasikan KPK masih memenuhi harapan publik terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia.
———————————————————–
”KPK mulai menunjukkan taringnya kembali. Karena selama ini, sejak keluarnya revisi UU KPK baru yang banyak digugat masyarakat, ada kesan melemahkan KPK,” ungkap Trubus, Rabu (25/11/2020).
Menurutnya, sejumlah pihak sempat meragukan KPK. Tidak dapat bekerja dengan optimal atas revisi UU KPK tersebut.
Namun dengan kasus penangkapan menteri kelautan dan perikanan ini, KPK membuktikan. Bahwa kinerjanya tidak dapat dilemahkan. Seperti yang diragukan oleh banyak kalangan.
”Kita mengapresiasi kinerja Pak Firly (Ketua KPK Komjen Firli Bahuri.red) dan kawan-kawan. Masih memiliki semangat juang tinggi untuk memberantas korupsi. Karena memang di Indonesia ini, dari hari ke hari korupsi makin merajalela,” paparnya.
Ia mengapresiasi KPK yang berani menangkap tersangka korupsi sekelas menteri. Sebab sebelumnya, KPK hanya banyak menangkap koruptor pada level kepala daearah.
”Ini sebuah rekor atau prestasi. Sejak revisi UU KPK di bawah kepemimpinan Pak Firly,” ujarnya.
Penangkapan ini, mengindikasikan masih tingginya dugaan korupsi di lingkaran kabinet Presiden Jokowi jilid II. Ini juga diungkap Trubus.
”Ini ‘kan fenomena gunung es. Kemungkinan banyak menteri-menteri (pejabat negara.red) yang ’asyik’ selama pandemi covid-19. Melakukan korupsi. Hhampir tidak terendus oleh publik (aparat). Karena publik (aparat) selama ini lebih memikirkan terdampak covid,” ungkapnya.
Kondisi pandemi ini, merupakan kesempatan bagi oknum pejabat negara untuk korupsi. Karena dianggap lepas dari pengawasan.
”Tapi di sini, KPK mengambil peran yang cukup bagus. Karena berani menangkap OTT (Menteri Edhy Prabowo),” ujarnya.
Namun, ia berharap bahwa kasus korupsi kali ini harus dituntaskan. Jangan sampai kasusnya tidak berlanjut atau putus di tengah jalan.
”Jangan sampai ’masuk angin’-lah. Apalagi yang ditangkap ini ‘kan orang partai politik. Sangat kuat lah posisinya di pemerintahan,” tegasnya.
Hormati Proses Hukum
“Kita menghormati proses hukum yang tengah berjalan di KPK. Saya percaya KPK bekerja transparan, terbuka dan profesional,” ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Merdeka, Rabu (25/11/2020).
Jokowi yakin, KPK bekerja secara profesional dan transparan. Dia juga menegaskan dukungan pemerintah terhadap upaya pemberantasan korupsi.
“Pemerintah konsisten mendukung upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi,” ujar Jokowi.
Edhy Prabowo bersama sejumlah orang lainnya ditangkap KPK pada dini hari tadi. Salah satu yang ikut ditangkap yaitu istri Edhy Prabowo, Iis Rosita Dewi yang merupakan anggota Komisi V DPR.
Sejumlah orang yang ditangkap kemudian dibawa ke gedung KPK dini hari tadi. KPK mempunyai waktu 1 x 24 jam untuk menentukan status Edhy Prabowo dkk. Saat ini mereka yang ditangkap masih berstatus terperiksa. (idp/jan)