Memprihatinkan kondisi keluarga ini. Hidupnya sederhana. Harus berjuang hidup, dengan menjemur nasi aking (karak). Pagi sekali, terjadi musibah. Aksi heroik pria sepuh ini, demi sang istri begitu mengharukan.
Pasangan suami istri, Jumat (20/11/2020) pagi, terjatuh di sungai Seco, Jl Welirang Gang 4 RT 02 RW 04, Kelurahan Kepanjen, Kabupaten Malang. Sang suami meninggal, sang istri patah tulang tangan dan kaki.
Tewas di lokasi, Lebariyanto (69). Terjatuh dari ketinggian sekitar 10 meter lebih. Dari tebing belakang rumahnya. Pagi itu, ia hendak menolong istrinya, yang terpeleset jatuh ke bawah sungai.
Tasemi (77) sekitar pukul 06.00, akan menjemur nasi aking di atas tampah belakang rumah. Posisinya di atas tebing sungai Seco. Naas, ia terpeleset terperosok. Tahu istrinya jatuh itulah, sang suami berusaha menolong.
Tragis, upayanya gagal. Korban diduga terburu-buru dan justru terjatuh. Kepalanya lebih dulu menghempas permukaan sungai yang merupakan padas bebatuan.
Kerabat dan warga sekitar Welirang segera mengevakuasi. Melibatkan anggota Polsek Kepanjen, relawan dan anggota BPBD dan PMI. Korban selamat, Tasemi kini dirawat di RSUD Kanjuruhan Kepanjen.
Menurut Kasubag Humas Polres Malang, Ipda Bagus Wijanarko, keluarga korban menolak otopsi. Pihak keluarga menandatangani surat pernyataan bermaterai berisi menolak penyelidikan.
“Keluarga tidak menuntut siapapun dan menganggap kejadian tersebut musibah dari Tuhan Yang Maha Esa,” ungkapnya. (san/yan)