Batu – Anda tentu tidak yakin kalau pot bunga cantik dengan aneka warna itu berasal dari limbah popok sekali pakai. Karena, tampilnya benar-benar menarik apabila dipajang di taman, teras rumah, ruang tamu, ruang kerja, dan lainnya. Tak ada kesan jorok dari limbah itu.
Produk ini merupakan karya Komunitas Bank Sampah Kartini Sejati (KBSKS) di Kota Batu. Mereka berusaha menyelamatkan lingkungan dari maraknya limbah popok sekali pakai. Mereka berinovesi dengan mendaur ulang limbah popok itu menjadi sebuah pot bunga yang menarik.
Ketua KBSKS, Dwi Harining Setyowati, mengatakan kini komunitasnya konsen dalam pemanfaatan limbah popok sekali pakai untuk dijadikan barang berguna. Misal, pot bunga. Inovasi ini pun mendapat apresiasi dari Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.
“Pemanfaatan limbah popok menjadi sebuah pot ini sudah kami mulai sejak Februari 2019. Satu pot bunga dapat menyerap 5-6 popok sekali pakai,” ungkap Dwi Harining.
Prosesnya, limbah popok dicampur dengan beberapa bahan lain. Seperti semen dan kalsium putih. Setelah itu dimasukkan ke dalam cetakan. Untuk pembuatan sampai kering biasanya hanya memakan waktu satu hari.
“Itupun tak usah dijemur,” jelas Dwi Harining.
Limbah popok yang digunakan didapat dari ibu-ibu. Sebelum dia beli popok itu telah dicuci bersih dan wangi. Juga sudah dalam keadaan kering.
“Kami beli dengan harga Rp 300 per biji,” ungkap dia.
Ia mengaku, dalam sekali membeli bisa mencapai ribuan biji popok.
“Ide itu muncul dari Walikota Batu, Dewanti Rumpoko. Karena limbah popok sekali pakai dibuang sembarangan di sungai, dan itu tak terkendali. Terutama dibuang di bantaran sungai,” ujarnya.
Diceritakan Dwi Harining, waktu itu walikota bertanya kepada dirinya. Bagaimana cara mengatasi masalah limbah popok yang dibuang secara sembarangan seperti itu. Kala itu Dewanti menyarankan agar bisa dijadikan barang bermanfaat. Namun, letaknya jangan di atas meja.
“Pada akhirnya muncul ide ini. Yakni menjadikan limbah popok menjadi sebuah pot bunga yang cantik,” tandasnya.
Menurut Dwi, saat ini peminat pot dari limbah popok ini emakin banyak. Bahkan, sudah merambah pasar nasional. Terutama di Bali dan Temanggung. permintaannya sudah lumayan banyak.
Pot limbah popok ini memiliki beberapa kelebihan. Yakni; sangat kuat dan tak mudah pecah karena sifatnya sangat elastis. Selain itu, jika warnanya memudar atau sudah bosan dapat dilakukan pewarnaan ulang sesuai keinginan.
Dikatakan Dwi, banyak orang yang tak percaya jika pot ini merupakan hasil dari daur ulang limbah popok. Bahkan, ada yang menyatakan jika yang digunakan adalah popok baru.
“Ya kalau kami pakai popok baru rugi. Karena harga jualnya hanya Rp 10 ribu per pot,” pungkas Dwi.(ant/ekn)