Malang – Sejak Kamis (12/11) air PDAM Kota Malang berbau minyak. Juga berwarna hijau. Diduga terkontaminasi solar. Banjir keluhan dari pelanggan pun tak terhindarkan.
PDAM bergerak cepat. Turunkan tim untuk melakukan pengurasan di reservoir Mojolangu. Pompa Wendit III pun dimatikan. Guna pengurasan dan flushing (pembilasan) pada 5 blow up (BO) jalur pipa Wendit III. Yaitu, BO Jalan Perusahaan, Jalan Kalisari, Rolak, Jalan Sudimoro (Ikan Tombro), dan BO Jalan Kenangan Indah.
Selanjutnya, juga flushing di 12 lokasi melalui hydrant. Total ada 17 lokasi. Harapannya, sebagian layanan sudah memenuhi standar kualitas air minum. Pantauan di lapangan, hingga Jumat (13/11) masih ada kawasan yang kucuran airnya masih bau minyak dan berwarna hijau.
“Saat kami ambil air wudlu untuk salat Jumat, airnya masih berwarna coklat kehijauan. Baunya juga tidak enak,” ujar seorang warga saat akan salat Jumat di Masjid Raden Patah UB.
Masalah ini jadi atensi Wali Kota Malang, Sutiaji. Jumat pagi turun ke pengolahan air Wendit III di Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Temuannya, air terkontaminasi solar. Dari pengisian solar ke genset penggerak pompa air. Diduga diisi 3.000 liter lebih. Kapasitasnya hanya 1.000 liter. Akibatnya, solar tumpah dan meluber ke sumber air.
Diduga ada unsur kesengajaan. Sutiaji minta Dirut PDAM segera melakukan investigasi internal, Langkah tegas perlu diambil. Persoalan air PDAM menyangkut hajat hidup orang banyak.(jof/ekn)
>>>>>>Selengkapnya Di Harian DIs Way Malang Post Edisi Sabtu (14/11)