Rel trem kuno Malang Stoomtram Matschappij atau rel kereta trem era Kolonial Belanda, kodisinya masih bagus. Rel ini ditemukan pekerja saat membongkar badan Jl Basuki
Rahmat (kawasan Kayutangan Heritage), Kota Malang, Selasa (10/11/2020) sore.
Consultants Enginer Prospera, Warjo mengatakan: Kondisi rel trem dalam kondisi bagus, meski tertanam puluhan tahun di bawah aspal Kayutangan. Sebelum pengerjaan
batuan andesit di kawasan Kayutangan Heritage, pihaknya akan melapisi rel tersebut, agar rel trem tetap terawat. “Paling efektif nanti kita amankan. Kita beri beton untuk mengamankan rel ini. Sebab selama ini tanpa pengamanan. Sehingga bisa berkarat. Dengan beton ini, otomatis akan terlindungi,” jelasnya, Rabu (11/11/2020).
Sesuai site plan, batuan andesit akan dipasang di perempatan Rajab-ali dan PLN. Karena itu, kawasan Jl Basuki Rahmat Kota Malang ditutup total sementara waktu. Warjo memperkirakan lama proses pengerjaan pemasangan batu andesit, maksimal sampai 20 Desember 2020. Sebab, proses pengerjaan ini berupa struktur. Yaitu, menguatkan bagian
bawah jalan dengan menggunakan beton yang kemudian dicor. Setelah bagian bawah dikuatkan, baru dilanjutkan proses pemasangan batuan andesit di permukaan jalan.
“Kami tidak mau seperti batuan andesit di zona III (patung Chairil Anwar. Kami ingin kuatkan bagian bawah tanah, agar stabil. Jadi bagian permukaan lebih bagus,” tandasnya. Merespon temuan rel trem kolonial ini, Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Malang juga langsung
mengecek ke lokasi. Dugaan kuat, rel ini bekas Malang Stoomtram Mij (MS) tahun 1895.
“Tunggu ya mas, kita masih mau bahas dulu,” kata Sekretaris TACB Kota Malang, Agung H Buana saat dimintai keterangannya. Seperti diberitakan, proyek pembangunan Kayu Tangan Heritage mulai digarap awal pekan ini. Proyek senilai Rp 23 miliar bersumber DAK itu bertujuan mempercantik koridor Jl Basuki Rahmat sebagai kawasan atau destinasi wisata cagar budaya. (Joffa Safik-Januar Triwahyudi)