Malang – Akhir pekan ini, media sosial dihebohkan dengan tersebarnya video syur mirip artis dan juga penyanyi Gisela Anastasia. Tak lama berselang, warganet kembali ramai memperbincangkan video mesum mirip artis. Kali ini Jessica Iskandar disebut sebut menjadi pemeran wanita dalam video yang beredar. Bahkan nama kedua artis tersebut menduduki trending topic di Twitter.
Terlepas dari benar atau tidaknya video tersebut, banyak pihak yang mempertanyakan apakah alasan seseorang merekam aktivitas seksnya, dan apakah hal tersebut normal atau termasuk kelainan.
Dilansir dari laman Metro, Annabelle Knight, ahli seks dan hubungan di Lovehoney, mengatakan bahwa ada alasan yang sangat sederhana di balik ini.
“Semakin banyak orang yang merekam aktivitas ranjang dengan pasangan mereka, karena itu menyenangkan,” kata Annabelle.
Sementara dalam tulisanya, Dr. Andri, Sp.KJ, FACLP, dokter spesialis kedokteran jiwa RS Omni Alam Sutera menyebut kita tidak pernah tahu alasan perbuatan tersebut tanpa memeriksa orang yang melakukannya.
Ia mengatakan, penggunaan istilah seperti narsisme, eksibisionisme, dan istilah lainya kepada perekam hubungan intim memiliki implikasi yang sangat berbeda ketika digunakan dalam wacana umum dibandingkan dengan konteks kesehatan mental dan penegakan hukum. Ia menjelaskan, pedoman diagnosis gangguan jiwa dalam praktek sehari-hari berdasarkan pada ICD 10, DSM 5 atau PPDGJ III. Inilah yang menjadi pegangan dokter jiwa seperti dirinya dalam menegakkan diagnosis klinis sehari-hari.
Diakhir tulisanya, dokter Andri berpendapat, selama aktivitas tersebut bersifat suka sama suka dan tidak menyebabkan kesusahan atau gangguan pada pihak, menyimpan untuk konsumsi sendiri itu adalah urusan pribadi. Yang salah menurutnya adalah pelaku yang menyebarkan video seks tersebut. (anw)