Jakarta – Saat ini pemerintah melalui Kementerian Kesehatan, sedang fokus untuk menyelesaikan peta jalan atau roadmap Vaksinasi Covid-19. Roadmap ini nantinya akan menjadi panduan dalam tahapan vaksinasi. Termasuk panduan yang mengatur tentang penerima vaksin, jadwal vaksin dan alur distribusi vaksin. Selagi roadmap sedang dalam tahap finalisasi, pemerintah mengakui masih mendapati pemberitaan dan informasi simpang siur seputar vaksin.
‘’Saya ingin mengimbau agar masyarakat tidak resah dan khawatir. Pemerintah pasti akan menyediakan vaksin yang terbukti aman dan lolos uji klinis sesuai rekomendasi WHO (World Health Organization),’’ kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, melalui keterangan pers secara daring, Jumat(6/11).
Sampai saat ini, kata Wiku, WHO optimis bahwa para peneliti akan mampu mengembangkan vaksin Covid-19 yang aman dan efektif. Ada beragam jenis vaksin potensial, yang sedang dikembangkan di berbagai belahan dunia dan telah masuk uji klinis fase 3. Banyak masyarakat menaruh harapan terhadap ketersediaan vaksin.
Pemerintah sendiri saat ini tengah mengakselerasi persiapan logistik dan SDM, untuk persiapan vaksin Covid-19. Pendistribusian vaksin, akan disesuaikan dengan urutan prioritas. Seperti kelompok berisiko serta penduduk dengan risiko wilayahnya.
‘’Meski demikian, kami berharap tidak semata-mata menunggu vaksin dan mengabaikan protokol kesehatan. Untuk saat ini, taat protokol kesehatan adalah satu-satunya jalan terhindar dari COVID-19,’’ pesan Wiku.
Selain itu, Satgas Penanganan COVID-19 terus mendorong pemerintah daerah untuk melakukan testing secara maksimal dan menyeluruh. Hal ini sebagai upaya deteksi dini, terhadap kasus positif Covid-19 di daerahnya masing-masing. Selain itu perlu adanya evaluasi terhadap operasional laboratorium di seluruh Indonesia.
‘’Menurut analisis data, terjadi penurunan testing setiap akhir minggu, ataupun saat libur panjang. Ini merupakan salah satu tantangan yang sedang kita coba selesaikan,’’ katanya.
Satgas pusat, kata Wiku, terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk meningkatkan kapasitas laboratorium dan fasilitas pendukung lainnya, seperti reagen. Namun masih terdapat kendala. Seperti wilayah testing yang luas dan jumlah masyarakatnya. Dalam mendukung upaya testing, masyarakat dapat segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat, jika mendapat gejala Covid-19.
Terkait menurunnya jumlah hasil testing, terdapat kendala pada alat testing dan tenaga pemeriksa. Tetapi dari waktu ke waktu sudah ditingkatkan. Koordinasi terus dilakukan dengan pemerintah daerah dan laboratorium-laboratorium, untuk memastikan alat testing dan SDM yang dibutuhkan.
‘’Karena jumlahnya cukup banyak, kita harus memastikan satu persatu. Untuk total alat dan SDM yang dibutuhkan tergantung jumlah penduduk dan luas daerah,’’ lanjutnya.
Dan juga pemerintah saat ini sedang dilakukan perbaikan dan penyelarasan koordinasi pe data dari kabupaten/kota ke provinsi dan ke pusat yaitu ke Kementerian Kesehatan.
Satgas Penanganan Covid-19 mengantisipasi, akan adanya update data setelah proses verifikasi di tingkat daerah dan pusat.
‘’Ini merupakan upaya untuk mencapai tingkatan satu data Covid-19 dan interoperabilitas data pusat dan daerah,’’ jelas Wiku. (STPC19 /rdt)