Malang – Mempersiapkan kedatangan vaksin virus Covid 19, yang dijadwalkan tiba November mendatang, Dinas Kesehatan Kota Malang, mulai mendata jumlah tenaga kesehatan (Nakes). Baik yang berada di Puskesmas, maupun di rumah sakit yang ada di Kota Malang.
Setidaknya, nanti akan ada 350 juta dosis vaksin, yang akan disiapkan pemerintah. Untuk diberikan kepada 170 juta penduduk Indonesia. Dari berbagai sasaran penerima vaksin tersebut.
Pelaksana Teknis Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Sri Winarni mengakui, saat ini pihaknya sudah diminta menyiapkan data Nakes, yang akan mendapatkan vaksin virus Covid-19. Berasal dari Puskesmas maupun rumah sakit yang ada di Kota Malang.
Hanya saja, Sri Winarni juga belum bisa memastikan lebih lanjut, terkait daftar prioritas yang akan mendapatkan vaksin. Dia masih menunggu petunjuk teknis (juknis) dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
‘’Kami akan menjalankan instruksi terkait pemberian vaksin itu, berdasarkan juknis dari pemerintah pusat. Kalau Perpresnya sudah ada. Yakni Perpres No. 99 Tahun 2020, tentang Pengadaan dan Pelaksanaan Vaksinasi. Tapi juknisnya belum ada,’’ kata Sri Winarni.
Dari juknis tersebut, kata dia, akan bisa dilakukan langkah-langkah untuk pemberian vaksin. Termasuk skala prioritas yang harus diterapkan. Juga mekanisme pendistribusian, yang akan disiapkan di setiap layanan kesehatan.
‘’Apa yang kami lakukan nanti, tentunya sesuai dengan juknis yang kami terima nantinya. Terutama menyangkut skala prioritas yang sudah diputuskan oleh pemerintah pusat. Juga sasaran vaksinasi itu kepada siapa saja. Kepada nakes dulu, tenaga pendidik atau masyarakat yang rentan. Semua itu ada di dalam juknis nantinya,’’ tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto menjelaskan, pemerintah telah menentukan kelompok prioritas penerima vaksin Covid-19 tahap awal. Yakni paramedis, TNI, Polri, aparat hukum, dan pelayanan publik. sebanyak 3,4 juta orang dengan total kebutuhan 6,9 juta dosis.
Kelompok kedua, masyarakat, tokoh agama, daerah, kecamatan, RT/RW dengan total 5,6 juta orang, kebutuhan vaksin 11 juta dosis.Kemudian tenaga pendidik (PAUD, TK, SD, SMP, SMA, hingga PT) sebanyak 4,3 juta orang dengan total vaksin 8,7 juta dosis.
Masih ada aparatur pemerintah, baik di pusat maupun daerah, serta legislatif sebanyak 2,3 juta orang dengan kebutuhan 4,6 juta dosis. Kelompok prioritas kelima peserta BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI) sekitar 86 juta orang, dengan total kebutuhan vaksin 173 juta dosis.
Terakhir, masyarakat yang berusia 19-59 tahun, sebesar 57 orang, dengan kebutuhan vaksin sekitar 115 juta dosis. Total ada 160 juta penduduk Indonesia, yang ditargetkan mendapatkan vaksin Covid-19, dengan total kebutuhan 320 juta dosis. (rdt)