
Urgensi Program dan kegiatan Pemerintah Penjawab Pandemi, di tengah Pandemi Covid 19 adalah kata yang pas untuk menjawab menurunnya kondisi ekonomi bangsa yang makin lesu, yang juga makin memakan jumlah korbannya. Sehingga baru baru ini ada beberapa kota yang kembali melaksanakan PSBB (Pembatasan Sosial Bersekala Besar).
Kondisi lesunya ekonomi bangsa saat ini harus memerlukan jawaban efektif dan efisien Negara, yang hemat penulis adalah Penurunan Harga Barang dan Jasa, terlebih pada harga sandang, pandang, dan papan. Sehingga dengan demikian bias mengurangi beban APBN/APBD untuk Bantuan Sosial Covid, namun lebih kepada pengelolahan SDA dan SDM.
Program penanganan Pandemi Covid 19 oleh pemerintah, swasta, kelompok, dan perorangan, hendaknya bukan saja pada upaya penyediaan fasilitas procedural WHO dan Vaksinasinya saja, namun seharusnya juga yang paling urgensi adalah bagaimana upaya mengembalikan harga resesi ekonomi menjadi kembali normal, agar mengefisienkan anggaran.
Dengan pengembalian harga barang dan jasa yang normal, akan berdampak pada penguatan nilai rupiah bagi semua harga barang dan jasa, khususnya bagi semua harga barang dan jasa yang berasal dari sumber daya alam dan sumber daya manusia Indonesia untuk warga Indonesia sendiri.
Sementara itu, kegiatan yang diharapkan dalam rangka untuk mengurangi atau menihilismekan pandemi ini hemat penulis adalah kegiatan-kegiatan yang mengembalikan keadaan “spritualitas” menjadi lebih bersemangat yang positif, sebab keyakinan penulis, pandemi justru berasal dari kegagalan manusia dalam mengelola hawa nafsunya sendiri.
Konkritnya adalah kegiatan siraman rohaniah kepada semua aparatur pemerintah, pengusaha besar dan kecil, serta seluruh individu masyarakat Indonesia, sebagai upaya mencerdaskan kehidupan spritualisme bangsa. Bahkan PBB menjadi target Pemerintah Indonesia untuk turut diajak dalam upaya penyemangat spritualitas Negara Negara di Dunia.
Penulis menyakini akar masalah pandemi ini adalah karena adanya sebuah kegagalan modernisme menyeimbangkan antara kebutuhan aktualisasinya dalam mengembangkan teknologi nuklir dan radio aktif lainnya di ruang udara ini untuk kepentingan bisnis internet dan lainnya, tanpa memperhatikan aspek-aspek norma spritualismenya yang telah lama menjadi keyakinan manusia.
Selain kegiatan diatas, kegiatan lainnya yang penulis yakini sebagai urgensi untuk menihilismekan pandemi adalah kegiatan Kerja Bakti Nasional di Seluruh Indonesia, untuk membersihkan seluruh lingkungan sosial, seperti di kantor-kantor, di rumah-rumah, di pasar-pasar, diselokan-selokan, dan di semua yang menjadi simpul sampah, dibersihkan secara bertahap, sampai bersih, disetiap harinya, dengan menggunakan jadwal, agar tetap menjaga aturan protocol Covid WHO, sampai semuanya tuntas.
Selain itu, harus juga dilaksanakannya kegiatan penghijauan lahan hutan secara terjadwal, pensanitasian rumah yang belum disanitasi, rehabilitasi rumah yang kurang memiliki ventilasi rumah dan kurang lahan hijaunya, agar segera diberikan ventilasi dan lahan hijaunya seperti pepohonan yang akarnya tidaklah besar, bunga-bungaan, dan rerumputan.
Penulis juga memahami bahwa pandemi tidak saja berasal dari unsur diluar diri manusia, namun sebenarnya juga berasal dari dalam diri manusia, seperti masalah organ-organ tubuh manusia yang mungkin perlu dibersihkan, atas karena kebanyakan manusia kurang menjaga pola hidupnya secara sehat, misalnya suka merokok, meminuman miras, narkoba, seksualitas bebas, dan memakan makanan yang kurang berdasarkan petunjuk para medis.
Oleh karena itu, selain diperlukan kegiatan pembersihan lingkungan social, pemerintah, pengusaha, dan semua individu masyarakat harus diberikan kegiatan pelayanan KIE Kesehatan Biopsikososial dan Repsoduksi Wanita dan Pria. Bersamaan dengan itu juga diperlukan adanya kegiatan pemeriksaan seluruh organ tubuh, seperti saraf, wajah, mulut, gigi, tenggorokan, hidung, mata, telinga, jantung, lambung, otot daging tubuh yang kembur, yang berlemak, dan yang menyusut, melihat kebersihan usus, anus, darah, kencing, dan mendeteksi apakah aliran darah masih normal atau tidak.
Penulis yakin, jika program dan kegiatan diatas dilakukan secara terjadwal, fokus, dan terus progress, tanpa seharipun berhenti, maka pandemi covid 19 akan segera hilang dari bumi ini. Seiring dengan itu, upaya spritualitas seperti sembahyang bagi semua Agama terus menjadi cara ampuh, efektif dan efisien bagi upaya penghilangan pandemi secara berkelanjutan.
Selain itu, anggaran Negara, justru lebih akan disesuaikan kembali sesuai dengan restruktur harga barang dan jasa yang lebih normal sesuai aturan Negara yang telah ada yakni UU Nomor 1 tahun 2001 tentang Mata Uang Rupiah, sehingga bias kembali menyesuaikan perintah UUD 1945 Pasal 33.
Kesimpulan
Program dan kegiatan yang urgensi bagi penihilismean Pandemi Covid 19 yang perlu dilakukan oleh pemerintah, pengusaha, dan semua individu masyarakat Indonesia dan Dunia sebagaimana yang telah disampaikan diatas adalah; pembersihan lingkungan social, pembersihan jasmaniah, dan pembersihan ruhaniah yang kotor akibat keserakahan manusia atas harta tahta dan wanita.
