Malang – Kabupaten Malang menjadi salah satu daerah di Jatim yang berpotensi dilanda gempa dan tsunami. Ada 7 daerah lain di Jatim yang mengalami potensi serupa. Yaitu, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Kabupaten Blitar, Lumajang, Jember dan Banyuwangi.
Di Kabupaten Malang ada 19 desa yang tersebar 6 kecamatan yang secara geografis, sebagian wilayahnya berada di pesisir pantai selatan. Yakni Kecamatan Bantur, Gedangan, Donomulyo, Ampelgading, Tirtoyudo, dan Sumnermanjing Wetan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Bambang Istiawan, mengatakan ada dan tidak ada hasil riset, pihaknya selalu memberikan sosialisasi dan edukasi kewaspadaan kebencanaan ke masyarakat.
Menurutnya, hasil riset potensi tsunami itu tidak semestinya dimaksudkan untuk menjadi kekhawatiran. Namun lebih pada penguatan mitigasi bencana. Yang artinya penguatan sosialisi masyarakat terhadap kebencanaan ataupun penguatan dari sisi penambahan alat.
“Kan tidak semua masyarakat paham tentang edukasi kebencanaan. Atau misal, penguatan dari sisi penambahan alat Tsunami Warning System. Meski waktunya sebentar, tsunami kan bisa dideteksi. Tetapi itu yang tahu BMKG,” jelas Bambang.
Namun begitu, Bambang menyebut bahwa secara umum masyarakat di daerah pesisir Kabupaten Malang sudah siap akan potensi bencana tsunami. Sebagai indikator kesiapannya, menurut Bambang, ada beberapa desa yang sudah menjadi Desa Tangguh Bencana (Destana). Selain itu, juga didukung teknologi informasi yang sudah semakin mudah untuk diakses.
Terkait penelitian ITB, menurut Bambang hal itu sudah umum dimiliki masing -masing wilayah. Itu potensi, bukan prediksi. Kalau prediksi itu ada selanjutnya, kapan akan terjadi. “Kalau potensi itu, setiap wilayah punya. Tidak hanya pesisir. Semisal bicara daerah di sekitar gunung, potensi bencananya gunung meletus atau mungkin longsor,” jelas Bambang.
Pjs Bupati Malang, Sjaichul Gulam, meminta masyarakat tidak perlu risau terkait kabar potensi tsunami. “Intinya apapun yang terjadi di Kabupaten Malang, saya dengan Sekda bersama teman-teman OPD lain sudah mengantisipasi,” ujar Sjaichul Ghulam.
“Masyarakat jangan risau. Karena ini masih potensi. Namun, begitu kami tetap antisipasi,” tambah Sekda Kabupaten Malang, Wahyu Hidayat.
Beberapa antisipasi yang dimaksud seperti disiapkannya Kampung Siaga Bencana (KSB) dari Dinas Sosial, Early Warning System (EWS) dari Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang. “Mudah-mudahan tidak terjadi,” kata Wahyu.
Meski sudah melakukan langkah antisipatif, Pemkab Malang akan melakukan penguatan mitigasi kebencanaan. “Kalau rambu-rambu sudah ada. Kemarin waktu ada menteri juga ada simulasi. Ada kemungkinan nanti akan ditambah lagi,” terang Wahyu.(riz/ekn)