Jakarta – Presiden Joko Widodo meminta, agar volume vaksinasi Covid-19 ditingkatkan. Demi mempercepat pembentukan kekebalan komunal atau herd immunity. Hal ini disampaikan Jokowi, dalam rapat terbatas yang digelar bersama sejumlah menteri di Istana Negara, Jakarta, Rabu (3/2).
‘’Presiden selanjutnya mendorong agar vaksinasi bisa ditingkatkan. Baik dari segi volume maupun dari segi waktu. Agar herd immunity cepat dapat bisa dilaksanakan,’’ kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu.
Meski begitu, kata Airlangga, prioritas vaksinasi Covid-19 bakal tetap mempertimbangkan sejumlah faktor. Mulai dari kepadatan suatu daerah, tingkat mobilisasi warga, hingga intensitas interaksi warga di suatu wilayah.
Saat ini, vaksinasi Covid-19 baru diprioritaskan untuk para tenaga kesehatan. Baik dokter maupun perawat. Program vaksinasi akan dilakukan secara bertahap dan ditargetkan menyasar 182 juta warga atau 70 persen dari total penduduk di Indonesia.
‘’Tentu Pak Menkes (Menteri Kesehatan) akan meningkatkan mereka yang akan direncanakan untuk divaksinasi. Agar dalam satu tahun, herd immunity ini bisa tercapai,’’ ujar Airlangga.
Dalam ratas Jokowi juga mengingatkan pentingnya disiplin protokol kesehatan. Meski vaksinasi sudah dimulai, Jokowi meminta agar protokol 3M. Yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak tetap diterapkan.
Jokowi juga meminta adanya standardisasi masker yang digunakan masyarakat. Hal ini demi memastikan efektivitas pencegahan virus.
Selain itu, lanjut Airlangga, Presiden juga meminta dilakukan peningkatan testing, tracing, dan treatment demi menekan angka penularan virus. ‘’Bahwa kunci daripada pandemi Covid-19 ini berada di hulu,’’ kata Airlangga.
Sementara itu dalam perkembangan program vaksinasi Covid-19 di Indonesia, hingga 2 Februari 2021, penerima vaksin Covid-19 sudah mencapai 596.260 orang. Jumlah total sasaran vaksinasi SDMK (Sumber Daya Manusia Kesehatan) sebanyak 1.531.907 orang. Sementara untuk total sasaran vaksinasi di Indonesia secara keseluruhan, jumlahnya mencapai 181.554.465 orang.
‘’Jumlah ini (penerima vaksin) merupakan sepertiga dari total target tenaga kesehatan yang akan memperoleh vaksin Covid-19,’’ katanya Prof Wiku Adisasmito, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19.
Tenaga kesehatan merupakan kelompok rentan yang penting. Karena berada di garda terdepan dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Untuk itu, para tenaga kesehatan diharapkan berpartisipasi dalam program vaksinasi.
Karena dengan begitu para tenaga kesehatan dapat emmutus mata rantai penularan yang terjadi antara pasien dan tenaga kesehatan.
Lalu, terkait program vaksinasi, Prof Wiku mengabarkan perkembangan terkini per 2 Februari 2021. Pada pukul 10.00 WIB telah datang vaksin Covid-19 dari Sinovac untuk tahap keempat.
Seperti diketahui, untuk kedatangan vaksin pada tahap pertama, kedua dan ketiga ditujukan pada para tenaga kesehatan. ‘’(Kedatangan vaksin) Berbentuk bulk (bahan baku) berjumlah 10 juta dosis, di bandara internasional Soekarno – Hatta,’’ katanya.
Masih terkait vaksin, pemerintah melalui Satgas Penanganan Covid-19, per 1 Februari 2021 telah mempublikasikan kepada masyarakat, tentang data perkembangan harian jumlah penerima vaksin Covid-19.
Prof Wiku menjelaskan, data yang dimaksud merupakan visualisasi yang dibedakan menjadi sasaran data vaksinasi dengan sub populasi spesifik yang sedang berjalan. (rdt)