MALANG POST – Kecelakaan maut kembali terjadi di Jalur Klemuk, Kota Batu. Seorang pengendara sepeda motor tewas seketika setelah motornya diduga mengalami rem blong dan menghantam mobil yang hendak keluar dari gang permukiman.
Peristiwa tragis itu terjadi di Jalan Rajekwesi, Kelurahan Songgokerto, Kota Batu, Minggu (28/12/2025) sekitar pukul 14.45 WIB. Insiden melibatkan sepeda motor Honda Beat bernomor polisi N 4079 ACI yang dikendarai Jonas, serta mobil Toyota Avanza N 1519 GE yang dikemudikan Lukman Afandi.
Kecelakaan bermula saat sepeda motor yang membonceng seorang perempuan melaju dari arah barat menuju timur di jalur yang memiliki kontur jalan menurun cukup tajam. Diduga kuat, sepeda motor mengalami gangguan pada sistem pengereman sehingga melaju tak terkendali.
Pada saat bersamaan, sebuah mobil Toyota Avanza diketahui sedang berhenti dan bersiap keluar dari gang permukiman di Jalan Dukuh. Jarak yang sudah terlalu dekat serta kecepatan sepeda motor yang cukup tinggi membuat tabrakan tidak dapat dihindari.
Benturan keras pun terjadi. Pengendara sepeda motor mengalami luka berat di bagian kepala hingga meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP). Sementara penumpang perempuan yang dibonceng korban langsung dievakuasi warga dan relawan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Kasat Lantas Polres Batu, AKP Kevin Ibrahim menjelaskan, kecelakaan diduga dipicu oleh faktor manusia. Pengendara sepeda motor diduga tidak mampu mengendalikan laju kendaraannya saat melintasi jalur menurun.

TUMPUK: Kondisi sepeda motor yang berada di atas mobil Toyota Avanza, dalam kecelakaan yang menewaskan satu pengendara motor. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
“Diduga karena kurang hati-hatinya pengendara sepeda motor Honda Beat N 4079 ACI yang dikendarai Jonas. Saat melaju dari arah barat ke timur dengan kecepatan tinggi di jalan lurus dan menurun tajam, kendaraan tiba-tiba hilang kendali dan oleng ke kanan,” jelasnya.
Pada saat yang bersamaan, lanjut AKP Kevin, di sisi kanan atau selatan jalan terdapat mobil Toyota Avanza yang dikemudikan Lukman Afandi dan hendak keluar dari persimpangan tiga.
“Karena jarak sudah terlalu dekat, tabrakan pun tidak dapat dihindari. Akibatnya kedua kendaraan mengalami kerusakan dan pengendara sepeda motor mengalami cedera kepala berat,” paparnya.
Dengan kondisi tersebut, korban dinyatakan meninggal dunia. Jenazah kemudian dievakuasi ke RS Bhayangkara Hastabrata Kota Batu untuk dilakukan visum.
Sementara itu, penumpang sepeda motor bernama Polmawari (46) mengalami luka robek di bagian kepala. Selain itu, seorang penumpang mobil Toyota Avanza bernama Icameidiana juga mengalami luka robek pada kepala. Kedua korban luka saat ini dirawat di RS Bhayangkara Hastabrata Kota Batu.
“Peristiwa ini disebabkan oleh faktor manusia. Pengendara sepeda motor diduga tidak mampu menguasai kecepatan kendaraannya, apalagi kontur jalan dari arah barat ke timur cukup menurun tajam,” imbuh AKP Kevin.
Selain menelan korban jiwa dan menyebabkan dua orang luka-luka, kecelakaan tersebut juga mengakibatkan kerugian material yang ditaksir mencapai Rp20 juta.

EVAKUASI: Petugas kepolisian bersama relawan dan masyarakat saat melakukan evakuasi korban kecelakaan di Jalur Klemuk, Kelurahan Songgokerto, Kota Batu. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Sementara itu, Relawan Jalur Klemuk, Suliyanton, menyebut sepeda motor melaju cukup kencang saat melintas di jalur turunan dengan kondisi berboncengan.
“Turunannya memang sangat kencang. Sepeda motor berboncengan. Di jalur itu sebenarnya tersedia jalur penyelamatan, tetapi kendaraan tidak diarahkan ke kiri dan justru terus melaju ke kanan,” ujar Anton, sapaannya.
Ia menambahkan, indikasi rem blong terlihat jelas saat sepeda motor melaju kencang di jalur menurun. Menurutnya, rem diduga sudah tidak berfungsi setelah kendaraan melewati jalur penyelamat.
“Kalau dilihat, rem blongnya terjadi setelah jalur penyelamat. Biasanya pengguna Jalur Klemuk memang sering melaju kencang, tetapi dalam kejadian ini motor terus melaju tanpa bisa dikendalikan,” katanya.
Ke depan, Anton berharap adanya pengembangan jalur penyelamat tambahan di sisi kanan jalur untuk meminimalkan risiko kecelakaan, terutama saat kondisi lalu lintas padat.
“Kami berharap jalur penyelamat di sisi kanan bisa segera dibuka. Konsepnya sudah ada, tinggal dilanjutkan pelaksanaannya,” ujarnya.
Ia juga mengimbau para pengguna Jalur Klemuk, agar mematuhi pengaturan lalu lintas yang saat ini diberlakukan. “Untuk pengguna Jalur Klemuk kami nerharap agar mengikuti aturan yang sudah diterapkan, yaitu sistem satu jalur,” pungkasnya. (Ananto Wibowo)




