Malang – Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia, resmi menembus angka satu juta. Atau tepatnya 1.012.350, dari data Kementerian Kesehatan. Dari jumlah tersebut 820.356 pasien sudah sembuh. Sementara 28.468 meninggal dunia. Terhitung sejak diumumkannya kasus perdana pada 2 Maret 2020. Jumlah itu muncul setelah ada penambahan 13.094 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (26/1) kemarin, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan tanggapan terkait catatan tersebut.
‘’Angka ini memiliki makna dua hal, yang harus kita sadari. Angka ini membuat kita harus merenung dan ada dua momen penting yang harus kita sadari,’’ ujar BGS, sapaan akrab Budi Gunadi Sadikin.
Pertama, menurut dia, kita harus berduka karena banyak yang telah meninggal. Khusus untuk tenaga kesehatan, ada lebih dari 600 dalam menghadapi pandemi Covid-19.
‘’Itu momen pertama yang harus kita lalui. Ada rasa duka yang mendalam dari pemerintah dari seluruh rakyat atas angka ini,’’ kata BGS.
Momen kedua, lanjut dia, semua pihak harus sadar dan bekerja keras. Sehingga, pengorbanan yang sudah dilakukan -terutama tenaga kesehatan- tidak sia-sia.
‘’Saya percaya, seluruh rakyat Indonesia memiliki modal sosial yang sangat besar untuk bisa melakukan ini bersama-sama,’’ kata Budi.
Menteri BGS kembali meminta seluruh masyarakat Indonesia, menerapkan protokol kesehatan pencegahan virus Covid-19. Budi mengakui, upaya ini tidak mudah. Namun, ia mengingatkan, laju penularan virus dapat ditekan melalui protokol kesehatan.
‘’Untuk mengurangi laju penularan virus, kita harus sangat disiplin memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak. Ini sangat susah. Ini tidak bisa dilakukan seorang diri oleh pemerintah, tanpa bersama-sama rakyat, seluruh komponen bangsa membangun gerakan disiplin ini,’’ tuturnya.
Budi mengatakan, kehidupan pra dan pasca pandemi, sangat lah berbeda. Kebiasaan lama harus diganti dengan kebiasaan baru. Yang disesuaikan dengan situasi pandemi. Oleh karenanya, ia mewanti-wanti seluruh pihak tidak lengah dan saling mengingatkan dalam hal disiplin protokol kesehatan.
‘’Kita harus bekerja keras mengingatkan diri kita sendiri, mengingatkan teman-teman kita, mengingatkan keluarga kita dan seluruh rakyat yang ada di lingkungan kita. Agar kita disiplin protokol kesehatannya kita patuhi,’’ ujarnya.
Di saat bersamaan, kata Budi, testing, tracing dan treatment harus terus dilakukan. Budi pun berjanji, Kementerian Kesehatan akan memastikan upaya ini berjalan dengan baik.
Ia juga memastikan, pihaknya akan menyiapkan tempat isolasi mandiri yang nyaman bagi pasien Covid-19, agar angka kesembuhan dapat terus ditingkatkan.
Sebelumnya, lonjakan kasus positif Covid-19 terjadi sejak masuk Januari 2021. Jumlah kasus positif baru, beberapa kali berada di atas angka 10 ribu dalam satu hari.
Sejumlah daerah pun sudah kekurangan ranjang khusus pasien virus corona, yang membutuhkan perawatan. Tingkat keterisian atau bed occupancy rate rumah sakit, sudah mencapai 80 persen di beberapa daerah.
Selain RS, di Jakarta lahan makam juga mulai terisi penuh. Pemprov DKI Jakarta kini kembali membuka lahan baru untuk dijadikan tempat terakhir para pasien virus corona yang meninggal dunia.
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk mengendalikan virus. Mulai dari penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), PSBB proporsional, hingga pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) saat ini. (*rdt)