
MALANG POST – Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Berdampak Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus melakukan pengabdian menarik di masyarakat. Salah satunya tim yang melangsungkan program kerja di Desa Tempeh Tengah, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang.
Mereka mengajari warga untuk mengubah limbah ktooran hewan menjadi pupuk. Bahkan mendampingi para peternak konvensional menyambut digitalisasi dan teknologi.
Vemas Wika Putra, salah satu mahasiswa, mengatakan bahwa timnya mengusung tema mengembangkan potensi peternak lokal, mengolah limbah kotoran dan digitalisasi peternak konvensional. Fokus utamanya bagaimana mengubah permasalahan menjadi peluang, sekaligus membantu peternak meningkatkan daya saing.
“KKN yang dilaksanakan sejak 21 Juli hingga 29 Agustus ini mencoba mengajari warga untuk menyulap limbah kotoran hewan menjadi pupuk organik, sehingga tidak mencemari lingkungan. Prosesnya melalui metode fermentasi sederhana yang ramah lingkungan namun efektif,” kata Vemas.
Menuruntya, inovasi ini memberikan manfaat kepada warga, utamanya dalam aspek lingkungan dan membuka peluang ekonomi baru. Pupuk organik hasil olahan bisa dipakai petani setempat bahkan dipasarkan melalui platform digital marketplace. Hal ini menambahkan hasil peternakan tidak hanya daging atau susu, tetapi juga produk turunan yang bermanfaat bagi sektor pertanian.
Selain pengolahan limbah, mahasiswa PMM UMM juga memperkenalkan digitalisasi peternakan. Peternak dilatih menggunakan aplikasi sederhana untuk mencatat data produksi, kesehatan ternak, hingga strategi pemasaran.
“Dengan begitu, peternak tidak ketinggalan di era yang serba digital ini. Jika mereka bisa memanfaatkan teknologi, mereka tidak hanya bergantung pada pasar tradisional tetapi sudah menembus pasar yang lebih luas melalui platform online,” katanya.
Sementara itu, Dosen Pembimbing Lapangan, Falistya Roisatul Mar’atin Nuro, M.Pd, mengapresiasi mahasiswa yang mampu menghadirkan solusi nyata. Mahasiswa tidak hanya belajar di kampus, tetapi juga turun ke lapangan. Program ini menunjukkan bahwa ilmu yang mereka miliki bisa langsung diterapkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Hal serupa juga disampaikan para warga Desa Tempeh Tengah. Dengan adanya pengolahan pupuk dan pelatihan digital, mereka berharap usaha ternak di desa dapat terus berkembang. Perekonomian lokal pun berpotensi meningkat karena hasil peternakan bisa dipasarkan lebih luas, baik secara offline maupun online.
Vemas tidak sendiri, ia melaksanakan program tersebut bersama mahasiswa jurusan lain. Termasuk A. Kurzany Akbar, Akmal Kautsar Ristio, Nigel Firdauzza R.D.E, dan Ramadya Faiza. (*/M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)