Malang – Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2022 diawali Pemkot Malang dengan menggelar Forum Konsultasi Publik. Dilakukan semi virtual dari NCC (Ngalam Command Center) Balai Kota Malang, Selasa (20/1).
Diikuti 19 jajaran Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) secara luring. Sedangkan 101 peserta lainnya secara daring. Karena masih pandemi covid-19. Kepala Bappeda, Dwi Rahayu SH MHum menyampaikan. Forum Konsultasi Publik dilakukan untuk memenuhi tahapan penyusunan RKPD. Sesuai Permendagri No 86/ 2017. Sebagai bentuk komunikasi interaktif antar pemangku kepentingan.
“Diharapkan saran dan masukan. Untuk menyempurnakan setiap rancangan pembangunan agar optimal. Sehingga dokumen perencanaan pembangunan 2022, makin komprehensif dan berkualitas,” ujarnya.
Walikota Malang, Sutiaji menambahkan. Penyusunan RKPD melalui berbagai tahapan. Salah satunya konsultasi publik lebih dulu. Selanjutnya diselesaikan sesuai acuan dokumen induk. “Ini ranwal (rancangan awal.red) RKPD. Sesuai Permendagri. Harus melalui tahapan,” ujarnya.
RKPD 2022, beberapa prioritas masih fokus penanganan covid-19. Pertama adalah, peningkatan akses dan kualitas pendidikan serta kesehatan di masa pandemi covid-19. Layanan itu harus disesuaikan dengan era kenormalan baru atau adaptasi tatanan kehidupan baru.
Kedua, menjaga kestabilan daya beli dan perlindungan sosial. Melalui optimalisasi pemberdayaan masyarakat serta kinerja di kecamatan dan kelurahan tangguh (ekonomi, kesehatan hingga informasi).
“Karena masih dalam masa pandemi. Maka ini kita kuatkan. Kalau RT RW tangguh, Contoh tangguh informasi. Sekarang ‘kan banyak hoax. Informasi vaksin itu. Kalau sudah tangguh, tidak kenal yang namanya berita hoax,” tandasnya.
Ketiga, peningkatan infrastruktur perekonomian dan sarana prasarana sosial ekonomi. Mengarah pada pembangunan infrastruktur secara interaktif. “Seperti penanganan banjir. Hingga kini masih jadi PR kita. Itu karena tidak terintegrasi. Kita belum punya master plan drainase sebelumnya. Sejarah drainase, kemarin sudah saya minta kepada pak Lurah. Agar tanya kepada yang tua-tua. Seperti apa drainase besar dulu itu,” imbasnya.
Keempat, pemantapan industri kreatif masyarakat dan kemandirian sosial ekonomi. Pemulihan ekonomi dengan menumbuhkan dan meningkatkan ekonomi kreatif. Mendorong ekonomi kreatif menerapkan protokol kesehatan 5M. Harus disesuaikan dengan perkembangan zaman.
“Kenapa ekonomi kreatif? Karena dunia sekarang, sudah tidak lagi 4.0. Melainkan society 4.5. Harapannya, basic IT adalah kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Ketika digerakkan oleh orang-orang yang beretos kemanusiaan dan ketuhanan,” tandasnya. (jof/jan)