
DIMULAI: Wali Kota Batu, Nurochman saat meletakkan batu pertama pembangunan SPPG di Kota Batu guna mensukseskan program MBG di kota ini. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
MALANG POST – Program andalan Presiden Prabowo, Makan Bergizi Gratis (MBG), pelan-pelan mulai menggeliat di daerah. Di Kota Batu, program ini belum langsung tancap gas di semua sekolah. Pemkot Batu memilih pendekatan bertahap, sembari menunggu kesiapan dapur.
Dapur yang dimaksud bukan dapur rumah tangga, tapi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi alias SPPG. Fasilitas ini jadi jantung dari program MBG. Saat ini, baru satu yang benar-benar siap jalan, dapur SPPG di Desa Beji, Kecamatan Junrejo. Itupun bukan dibangun pemerintah, tapi digagas oleh pihak swasta, Yayasan Berkah Saudara Abadi.
Targetnya, dapur senilai Rp1,1 miliar itu sudah bisa ngebul sebelum tahun ajaran baru 2025/2026 dimulai. Pembangunannya telah dimulai sejak bulan Februari lalu.
Sementara itu, Pemkot Batu masih dalam tahap persiapan. Tiga titik lahan milik pemerintah kini dalam proses identifikasi. Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu, M. Chori, mengungkapkan, bahwa pembangunan SPPG ini memang tidak bisa serentak, tapi pasti.
“Sesuai arahan dari Mendagri, daerah diperbolehkan bantu pembangunan fasilitas SPPG. Di Kota Batu, kami sudah siapkan tiga lahan, ditawarkan oleh bidang aset,” kata Chori, Senin (30/6/2025).
Menurutnya, pembangunan SPPG akan dilakukan per kecamatan. Artinya, tiap kecamatan bakal punya satu dapur utama. Tapi membangun dapur bukan urusan cepat-cepat lalu selesai. Perlu perencanaan matang, karena menyangkut banyak instansi dan harus memenuhi standar dari Badan Gizi Nasional (BGN).
“Awalnya kami siapkan lahannya dulu. Nantinya tim dari BGN akan survei kelayakannya. Termasuk soal jarak dengan sekolah-sekolah terdekat. Karena keterjangkauan itu penting,” imbuh Chori.
Dia memastikan bahwa lokasi-lokasi yang disiapkan sudah mendapat lampu hijau dari bidang aset Pemkot Batu. Namun kapan pastinya dapur-dapur itu dibangun, belum bisa dipastikan. Harapannya, jika semua lancar, konstruksi bisa dimulai tahun ini juga.
Namun yang pasti, Kota Batu tidak ingin ketinggalan kereta. Meski belum semua sekolah langsung bisa ikut program MBG, Pemkot sudah bersiap untuk memulai secara bertahap. Asalkan dapurnya siap dan anggaran tersedia, tinggal pencet tombol start.
“Program MBG tidak harus jalan serentak. Kalau SPPG-nya sudah siap, ya kita mulai dari situ dulu. Kami tunggu petunjuk teknis dari pusat, tapi pada dasarnya Kota Batu siap jalan,” tegas Chori.
Sementara itu, Wali Kota Batu, Nurochman menambahkan, program MBG merupakan komitmen pemerintah untuk betul-betul hadir di tengah masyarakat. Melalui program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat khususnya kepada anak-anak yang masih bersekolah.
“Program MBG ini betul-betul menjadi komitmen Presiden Prabowo terhadap anak-anak kita. Agar anak-anak terpenuhi gizinya, ketika terpenuhi gizinya kekuatan otak dan tubuh anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik. Sehingga kualitas belajar mengajar menjadi lebih baik dan outputnya akan tercipta SDM yang mumpuni,” paparnya.
Cak Nur melihat, MBG merupakan program yang sangat baik, karena itu dia berharap program ini bisa benar-benar terealisasi dengan baik dan dinikmati anak-anak.
“Program MBG juga merupakan wujud dari sinergi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat,” tambahnya.
Lebih lanjut, Cak Nur juga menyampaikan, jika MBG merupakan program jangka panjang. Sebagai salah satu wujud upaya serius pemerintah untuk memberikan bukti nyata kepada masyarakat.
“MBG diproyeksikan untuk meningkatkan kualitas gizi bagi anak-anak sekolah, sekaligus mendukung program pemerintah dalam kesehatan dan pendidikan menuju Indonesia emas 2045,” tutupnya. (Ananto Wibowo)