
Mora John dengan karya lukisnya yang ditampilkan dalam pameran seni tahunan bergengsi Navastra X Designholic UM. (Foto: Istimewa)
MALANG POST – Mahasiswa Seni Rupa Universitas Negeri Malang (UM), Mora John, berhasil mencuri perhatian dalam pameran seni tahunan bergengsi Navastra X Designholic yang digelar pada 6-25 Mei 2025.
Karya-karya beraliran realis-surealis yang ia tampilkan menegaskan posisinya sebagai seniman muda berbakat yang tumbuh dari kerja keras dan dedikasi tinggi.
“Rasanya sangat senang bisa berpartisipasi di acara Navastra X Designholic ini karena merupakan acara tahunan besar.”
“Saya juga berterima kasih kepada Pak Joni yang telah memberikan kesempatan untuk menjadi bagian dari pameran ini,” ungkap Mora John melansir rilis yang diberikan Jumas UM, Rabu (14/5/2025).
Bakat seni Mora John telah terlihat sejak usia dini. Mulai dari kelas 1 SD hingga kelas 1 SMP, ia aktif mengikuti kursus melukis, dengan dukungan penuh dari sang ibu.
“Ibuku selalu mendukung pendidikan anak-anaknya meskipun harus melalui keterbatasan dan kerja keras,” tuturnya.
Namun, perjalanan Mora John tidak selalu mulus. Keterbatasan ekonomi menjadi tantangan besar yang harus ia hadapi.
“Saya bukan berasal dari keluarga berada, jadi soal materi butuh usaha ekstra,” ujarnya.
Pencapaian Mora John membuktikan bahwa kerja keras membuahkan hasil. Ia pernah meraih juara 1 lomba poster se-Jawa-Bali yang diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Bahasa Jerman UM.
“Piagam lomba itu saya cantumkan saat SNBP, dan akhirnya saya diterima di UM,” katanya.
Dalam berkarya, Mora John cenderung memilih aliran realis-surealis, meskipun ia menyadari bahwa di era modern batasan antar aliran seni tidak lagi sekaku dulu.
“Di era modern ini, aliran seni sudah tidak terkotak-kotakan seperti sebelumnya,” ujarnya.
Selain membagikan pengalaman, Mora John memberikan pesan inspiratif kepada para seniman muda.
“Guru SMP saya pernah bilang bahwa bakat hanya berperan 1%, sedangkan 99% lainnya adalah usaha. Jadi, percuma punya darah seni jika tidak diasah,” katanya.
Ia juga optimistis bahwa seniman dan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) dapat berjalan berdampingan.
“Kita tidak bisa menghentikan perkembangan teknologi, tetapi kita bisa beradaptasi dan berjalan bersama,” tambahnya.
Pameran Navastra X Designholic menjadi ajang penting bagi seniman muda untuk mengekspresikan karya sekaligus memperluas jaringan seni. Mora John berharap acara ini terus berkembang.
“Acaranya luar biasa, patut dipertahankan setiap tahunnya, dan harapan saya semoga terus berkembang” tutupnya.(*/ M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)