
Dr. Dwi Wulandari (empat dari kiri) dan tim peneliti UM bersama Ibu Mudjiati (lima dari kiri) selaku Kepala Desa Kebobang beserta jajarannya. (Foto: Istimewa)
MALANG POST – Universitas Negeri Malang (UM) bersama Pemerintah Desa Kebobang, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, resmi menjalin kerja sama strategis pada (16/4/2025) lalu.
Langkah awal ini ditandai dengan kunjungan dan diskusi terkait penelitian berjudul “Wisata Pertanian Modern Berbasis Teknologi Digital: Peran Memorable Agriculture Tourism Experience dan Mendukung Local Food Security System di Desa Kebobang.”
Penelitian ini didukung pendanaan Matching Fund Kedaireka Kemendikbudristek RI, yang menghubungkan kebutuhan masyarakat dengan solusi inovatif perguruan tinggi.
Dalam pertemuan tersebut, UM dan Desa Kebobang sepakat membangun greenhouse canggih seluas 100 meter persegi untuk budidaya melon berbasis Internet of Things (IoT).
Teknologi ini memungkinkan pengaturan suhu, kelembapan, hingga penyiraman secara otomatis dan dapat dipantau melalui perangkat digital secara real-time.
Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus menghadirkan pengalaman edukasi dan wisata berbasis teknologi.
Dr. Dwi Wulandari, S.E., M.M., CFP., selaku anggota tim peneliti UM menegaskan bahwa program ini merupakan wujud nyata komitmen UM dalam menghadirkan inovasi berbasis riset yang relevan bagi masyarakat.
“Desa Kebobang memiliki potensi besar dalam pertanian dan wisata. Dengan teknologi dan pengelolaan yang tepat, desa ini dapat menjadi percontohan wisata pertanian digital di tingkat nasional,” ujarnya.
Pemerintah Desa Kebobang mendukung inisiatif ini dengan menyediakan fasilitas pelengkap, seperti gazebo, kolam ikan, dan kolam renang. Fasilitas tersebut akan terintegrasi dalam kawasan wisata edukatif, menggabungkan aspek ekowisata, edukasi, dan ekonomi kreatif berbasis pertanian.
Kepala Desa Kebobang, Mudjiati, mengapresiasi kerja sama ini sebagai peluang meningkatkan ekonomi desa dan memberdayakan generasi muda.
“Kolaborasi ini diharapkan membuka peluang baru bagi Desa Kebobang dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memotivasi pemuda untuk mencintai dunia pertanian,” ungkapnya.
Program ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada poin 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dan poin 9 (Inovasi, Infrastruktur, dan Industri).
Dengan pendekatan berbasis teknologi dan kearifan lokal, Desa Kebobang bertransformasi menuju Smart Village berbasis Green Economy.
Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya menghasilkan produk fisik, tetapi juga menjadi cikal bakal ekosistem ekonomi lokal yang berkelanjutan dan inspiratif bagi daerah lain.(*/ M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)