Batu – Setelah ‘diluruk’ Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Batu beberapa waktu lalu, giliran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menggeledah Balai Kota Among Tani Kota Batu, Rabu (6/1). Beberapa ruang dinas mulai dari Dinas Pariwisata (Disparta), Dinas Pendidikan (Dindik), dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DUPR) menjadi lokasi sasaran KPK.
Informasinya, penggeledahan KPK itu terkait kegiatan penyidikan dugaan korupsi perkara gratifikasi di Pemkot Batu pada tahun 2011-2017. Penggeledahan dilakukan Mulai pukul 10.00 WIB hingga 17.30 WI. Dalam proses penggeledahan itu tim KPK dipecah menjadi dua kelompok.
Kelompok pertama menggeledah di dua ruangan. Yakni ruangan Dindik dan ruangan Disparta. Sedang kelompok kedua menggeledah ruang DPUPR.
Penggeledahan dijaga ketat oleh lima petugas Polres Batu bersenjata lengkap. Petugas juga dipecah menjadi dua kelompok. Dua petugas berjaga di depan ruang Dindik dan Disparta. Sedang tiga lainnya berjaga di depan ruang DPUPR.
Selama proses penggeledahan yang berlangsung selama lebih dari 7,5 jam itu, KPKjuga melaksanakan pemeriksaan terhadap beberapa orang. Di antaranya Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Kota Batu, Eny Rachyuningsih, dan mantan Kadindik Kota Batu Mistin, serta sejumlah pegawai daritiga organisasi perangkat daerah (OPD) yang digeledah.
Pemeriksaan pertama para pegawai tiga OPD mulai pukul 11.00 WIB sampai pukul 14.00 WIB. Jumlahnya lebih dari 10 pegawai. Baru pada pukul 13.00 WIB, petugas KPK periksa Mistin. Saat diperiksa Mistin menggunakan pakaian batik hijau. Mistin diperiksa sampai pukul 16.00 WIB.
Sekira pukul 15.30 WIB, KPK memeriksa Eny Rachyuningsih. Saat diperiksa Eny mengenakan seragam dinas (putih hitam) dengan kerudung berwarna pink. KPK periksa Eny sampai pukul 17.00 WIB.
Hingga proses penggeledahan dan pemeriksaan selesai, petugas KPK mengamankan berkas-berkas. Semua berkas itu tertata rapi dalam lima koper. Yakni dua koper besar, satu berwarna hitam dan satu berwarna hijau, berasal dari Dindik dan Disparta. Menyusul setelah itu, tiga koper (dua warna hitam dan satu oranye) berasal dari ruang DPUPR.
Sementara itu, petugas KPK yang melaksanakan penggeledahan ini berjumlah 15 orang. Mereka membawa lima mobil berwarna hitam. Para aparatur sipil negara (ASN) bagian lain yang bekerja di Balai Among Tani kelihatan biasa saat KPK datang. Meski begitu, dari raut wajahnya mereka tampak agak tegang.(ano/ekn)