Di masa pandemi Covid 19 mengenakan masker menjadi suatu keharusan. Ini bagian dari protokol kesehatan yang harus dipatuhi. Apalagi saat beraktivitas di luar rumah.
Namun bagi kaum sosialita ataupun mereka yang sering bersosialisasi dengan kolega maupun klien, tentu masker bukan hanya menjadi pelindung di tengah wabah. Masker juga menjadi citra diri, sehingga masker dengan model yang menarik dan elegan menjadi pilihan.
Melihat pasar ini, Yusi Purwanti, owner The Mantra yang juga fashion designer, kini gencar memproduksi masker fashion. Corak dan warnanya menarik. Dapat disesuaikan dengan gaya berpakaian para penggunanya. Etnic glamour, itulah identitas yang ditonjolkan Yusi dalam produk maskernya.
Sebenarnya, Yusi sudah menekuni dunia fashion secara serius sejak tahun 2015. Dia membuat kebaya dan baju pesta yang ditujukan bagi kaum menengah ke atas. Namun, saat pandemi Covid-19, order pakaian pesta dan kebaya jauh berkurang akibat adanya pembatasan. Yusi pun memutar otak dengan membuat produk yang dibutuhkan masyarakat saat ini.
Mulai berdiri The Mantra sampai sekarang, Yusi sering ikut show di Malang dan di Surabaya. Wanita berusia 39 tahun ini produksi barangnya made by order ( pesanan terhadap request ). Jadi tidak menyediakan ready stock. Produk The Mantra dipasarkan ke seluruh Indonesia, terutama di kota-kota besar.
Selama pandemi banyak perubahan di berbagai sektor, salah satunya di bidang fashion. Mengingat acara-acara yang identik dengan baju-baju pesta sudah jarang dan hampir tidak ada. Akhirnya, Yusi sekarang memproduksi masker yang didesain fashionable. Etnic glamour itulah identitas yang ditonjolkan Yusi dalam produk maskernya.
Corak dan warna menarik serta dapat disesuaikan dengan gaya berpakaian para penggunanya menjadi nilai tambah bagi produk The Mantra. Masker fashion ini sendiri sudah sampai ke luar negeri yaitu Manchester, Inggris. Ini khususnya untuk seri wayang. Untuk masker fashion tidak ada minimum pemesanan.(Ryn/anw)