
MALANG POST – Sejauh ini pencemaran sungai di Kota Malang, banyak akibat dari sampah domestik. Tapi beberapa sektor lain juga mempengaruhi. Seperti sektor peternakan dan pertanian.
Kepala Bidang Tata Lingkungan Hidup DLH Kota Malang, Tri Santoso, ketika menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk menjelaskan, ada dua sektor yang juga turut menyumbang pencemaran.
“Penggunaan pupuk kimia itu mempengaruhi. Termasuk juga dalam peternakan ketika sanitasi Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) tidak dilengkapi dengan baik, maka kotoran ternak larinya bisa ke sungai,” katanya.
Sejauh ini, kata Tri Santoso, dengan masifnya kampanye dari beberapa aktivis lingkungan, dinilai juga sangat berpengaruh. Sehingga mulai banyak masyarakat yang aware.
Pihaknya juga menjelaskan, di Kota Malang sendiri ada sembilan aliran sungai. Jika disimpulkan sampai saat ini, kondisi sungai di Kota Malang berstatus sedang.
“Sebenarnya status sedang ini kurang baik untuk Kota Malang. Mengingat daerah Kota Malang ini sebenarnya masih masuk di bagian hulu dekat dengan sumber mata air, yaitu limpahan dari Kota Batu,” katanya di acara yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Senin (29/7/2024).
Tristan menambahkan, status sungai di Kota Malang cenderung fluktuatif. Karena kondisi alam juga memicu perubahan.
Founder Alamku Hijau, Harianto atau Cak Ndan menambahkan, dalam realisasi sungai di Kota Malang bersih dari sampah, sudah menjadi kewajiban bersama untuk peduli.
“Jadi kewajiban bukan hanya ditumpukan pada DLH saja. Tapi juga pada masyarakat, sampai di lingkungan perguruan tinggi, akademisi dan mahasiswanya,” paparnya.
Cak Ndan juga menjelaskan, selain edukasi masif yang penting dengan menuntaskan akar permasalahan, juga tidak kalah penting.
Menurutnya, sampah lebih banyak bertumpuk di seputar jembatan. Bahkan kemarin saja, pihaknya telah membersihkan hampir 15 ton sampah yang ada di Kali Mewek Balearjosari.
Sementara itu, dosen Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya, Koderi menjelaskan, untuk menyelesaikan permasalah Kota Malang yang sungainya tercemar, perlu diadakan sinergi yang baik. Antara Pemerintah Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang.
Sinergi ini perlu dilakukan, kata Koderi, mengingat aliran sungai Malang Raya yang saling berkaitan.
“Termasuk kampanye itu juga perlu lebih dimasifkan. Karena kesadaran masyarakat itu juga penting. Agar sampah domestik tidak jadi persoalan utama, imbas dari bad habit masyarakat,” tegasnya. (Wulan Indriyani-Ra Indrata)