
KEJAR BOLA: Dedik Setiawan saat turun melawan PSS Sleman. Di laga yang dimenangkan tuan rumah tersebut, Dedik sempat membuat beberapa peluang. Meski tidak terlalu membahayakan gawang PSS Sleman. (Foto: Arema Official)
Malang Post – Dua lawan sesama tim pejuang untuk lolos dari zona degradasi, selalu berhasil mengalahkan Arema FC. Padahal di dua laga tersebut, Arema FC memasang target untuk bisa mengalahkan keduanya. Agar bisa meninggalkan kedua tim dari zona merah.
Pertama ketika Rabu (13/3/2024) lalu di Stadion Indomilk Arena, saat Arema FC kalah 3-4 dari Persita Tangerang. Serta Senin (15/4/2024) sore kemarin, kembali kalah dari sesama penghuni papan bawah, PSS Sleman. Skornya 1-4 di Stadion Manahan, Solo.
Kondisi tersebut, tidak hanya membuat langkah Arema FC lepas dari zona degradasi, semakin berat. Tetapi lawan-lawan di atas Singo Edan dalam papan klasemen, semakin menjauh dan berjarak.
Jika sebelumnya, Arema FC, Persita dan PSS Sleman, sama-sama mengkoleksi 31 poin. Kini Arema FC yang masih sama poinnya. Persita menjadi 32 poin (peringkat ke-15) dan PSS Sleman mendapat 34 poin (peringkat ke-13).
Hanya saja, sekalipun tetap kalah di pekan ke-31, yang secara otomatis tinggal menyisakan tiga pertandingan lagi. Namun pelatih Arema FC, Widodo Cahyono Putro, masih tetap berharap pemainnya memiliki optimisme tinggi. Untuk tidak sampai degradasi ke Liga 2 di akhir babak reguler series Liga 1 musim 2023/2024.
“Saya berpesan lagi kepada pemain. Kita terus harus mencoba. Ini masih ada tiga pertandingan lagi. Jangan patah semangat. Terus mencoba sampai akhir.”
“Jadi ke depan saya berharap kepada semua pemain, untuk menumbuhkan semangat. Karena masih ada tiga pertandingan sisa.”
“Kami hanya bisa memberikan semangat. Mari tumbuhkan motivasi dari diri pemain sendiri. Serta dari kita semuanya,” tegas pelatih kelahiran Cilacap, dalam pre-match press conference, di Stadion Mahanan, Solo, Senin (15/4/2024).
Pelatih berlisensi AFC Pro ini, juga mengakui keunggulan tuan rumah PSS Sleman. Yang mampu memanfaatkan peluang sekecil apapun. Hingga akhirnya bisa meraih kemenangan.
Karena dalam dunia sepak bola, sebut Widodo, ketika sebuah tim lenggah sedikit saja, akan bisa dimanfaatkan tim lawan untuk mencetak gol.
“Sebelumnya sudah kita ingatkan sejak awal. Sejak mulai briefing. Tapi inilah sepakbola. Ketika ada kelengahan sedikit saja, bisa dimanfaatkan oleh lawan. Apalagi PSS Sleman juga punya ambisi untuk memenangkan pertandingan. Akhirnya mereka bisa memanfaatkan hal itu,” tandas mantan pelatih Bali United ini.
Belum lagi di laga yang disaksikan 11.654 penonton tersebut, gawang Arema FC memang terlihat sangat mudah kebobolan. Karena tiga dari empat gol yang bersarang ke gawang Julian Schwarzer, dihasilkan dari tandukan kepala.
Itu masih ditambah dengan gol bunuh diri, yang dilakukan oleh Neyder Julian Guevara Munoz. Penyebabnya miskomunikasi di lini belakang, yang terjadi di menit ke-85.
“Di beberapa pertandingan lalu, kita bisa kemasukkan gol dari bola-bola mati. Semua itu sebenarnya sudah kita evaluasi. Ternyata tadi (Senin sore, Red.) masih terjadi lagi.”
“Karena memang kurang rapatnya pertahanan kita. Man to man marking kita masih sangat kurang. Hingga gawang terlalu mudah bobol,” lanjut pelatih 53 tahun ini.
Padahal dalam laga ketujuhnya bersama Arema FC, Widodo menilai di pertandingan tersebut, Arema FC masih bisa melakukan perlawanan.
Itu dibuktikan, saat Arema FC tertinggal dari gol pertama PSS, yang dicetak Ajak Chol Riak menit ke-16, berhasil disamakan oleh Charles de Almeida, menit ke-30. Sebelum akhirnya PSS kembali unggul di menit ke-40 lewat Kevin Gomes de Oliveira.
“Tetapi saat kita terlalu asyik menyerang. Terutama ketika babak kedua. Justru kesempatan itu memunculkan kelengahan di barisan pertahanan kita. Akibatnya mereka bisa memanfaatkan kondisi tersebut untuk mencetak gol,” tandas Widodo.
Sementara itu, striker Arema FC, Dedik Setiawan juga menilai, laga tandang dijamu PSS Sleman tersebut, sebagai sebuah pertandingan yang sangat seru.
“Tapi kita memang ada miskomunikasi di belakang. Saya yakin hal itu akan dievaluasi oleh coach Widodo.”
“Teman-teman juga harus interospeksi diri. Apalagi ini masih ada tiga pertandingan yang tersisa,” sebutnya di sesi yang sama. (Ra Indrata)