Malang Post – Hanya dalam tiga pertandingan, gawang Arema FC sudah kebobolan sembilan gol. Alias rata-rata tiga gol di setiap laga.
Fakta itu menunjukkan rapuhnya lini pertahanan Singo Edan. Utamanya saat skuad yang berdiri pada 1987 ini, mulai dibesut Widodo Cahyono Putro.
Dimulai saat kalah 3-4 dari Persita, pada Rabu (13/3/2024). Menyerah 0-1 lawan Persebaya pada Rabu (27/3/2024) dan terakhir kalah 1-4 dari PSS Sleman, Senin (15/4/2024) kemarin sore.
Padahal salah satu penentuan posisi di klasemen, selisih gol menjadi salah satu barometer. Selain faktor head to head diantara tim-tim yang bersaing untuk lolos dari jeratan degradasi.
Merujuk pada klasemen sementara hingga pekan ke-31, Persikabo menjadi tim paling minus untuk urusan selisih gol. Yakni -25. Disusul Bhayangkara FC (-24), Persita (-22) dan Arema FC dengan minus 20.
Kondisi tersebut menambah berat beban Arema FC, untuk bisa keluar dari zona degradasi. Apalagi laga di babak reguler series Liga 1 musim 2023/2024, tinggal menyisakan tiga pertandingan.
Posisi Arema FC yang masih berada di peringkat ke-16, batas atas tim yang terdegradasi, semakin ditinggal pesaing utamanya. Persita Tangerang saat ini mengemas 32 poin, RANS Nusantara dengan 34 poin dan PSS Sleman yang berada di peringkat ke-13, sudah mengantongi 35 poin.
Meski demikian, belum ada kata menyerah pada kubu Singo Edan. Tim yang sempat tiga kali meraih gelar juara Piala Presiden itu, masih memiliki optimisme tinggi, untuk terhindar dari degradasi ke Liga 2.
Bahkan secara terang-terangan, Widodo Cahyono Putro, tidak mau menyerah pada situasi yang ada. Seperti disampaikan seusai kalah 1-4 dari PSS Sleman, Senin sore kemarin.
Mantan pelatih Persita Tangerang ini, justru mengajak Johan Ahmat Farizi dan kawan-kawan, untuk segera melupakan kekalahan. Serta terus berjuang hingga ‘titik darah penghabisan’ di sisa tiga laga.
“(Kekalahan) ini sudah terjadi. Saya sampaikan ke pemain, ini sisa tiga pertandingan lagi jangan patah semangat dan terus berjuang hingga akhir,” kata pelatih berlisensi AFC Pro ini.
Pria 53 tahun tersebut juga mengaku tak henti-hentinya memberikan motivasi kepada para pemain Arema FC. Namun, untuk lepas dari jerat degradasi, Widodo juga berharap motivasi dari dalam diri pemain Arema FC sendiri.
Sisa tiga pertandingan yang bakal dilakoni Arema FC, juga bukan laga yang mudah. Mulai dari dijamu Borneo FC Samarinda, menjamu PSM Makassar dan kembali dijamu Madura United.
“Ke depan saya berharap pemain terus menumbuhkan semangat. Karena masih ada tiga pertandingan. Kami hanya berharap motivasi dari dalam diri pemain sendiri dan dari kita semua,” sebutnya.
Soal kekalahan yang diterima di Stadion Manahan Solo, Widodo berkilah semua itu justru karena ambisinya sendiri, untuk bisa meraih poin di kandang lawan.
Bahkan gawang Arema FC yang dikawal Julian Schwarzer, kebobolan lebih dulu oleh gol Ajak Riak. Arema FC mampu menyamakan kedudukan lewat gol Charles Raphael, sebelum gol Kevin Gomes membawa PSS unggul kembali 2-1 di jeda turun minum.
Pada babak kedua, Arema FC berupaya mengejar ketinggalan dengan tampil menyerang. Namun, justru PSS lah yang mampu menambah dua gol melalui gol bunuh diri Julian Guevara dan gol penutup dari Saddam Gaffar.
“Para pemain sempat menyamakan kedudukan setelah tertinggal. Kami berambisi untuk memenangkan pertandingan. Tapi, akhirnya mereka bisa memanfaatkan peluang, setelah kita tampil menyerang,” katanya.
Widodo menambahkan, faktor kelelahan pemain juga turut memengaruhi konsentrasi pemain Arema. Namun, ditegaskannya, hal tersebut tak bisa dijadikan alasan utama.
“Memang, tingkat kelelahan cukup tinggi, setelah kemarin kami libur Lebaran. Tapi, ini gak bisa dijadikan alasan, karena tim lawan juga sama,” tandasnya. (*/ Ra Indrata)