Malang Post – Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Malang, Avicenna Medisca Sani Putra mengungkapkan, produksi padi di Kabupaten Malang mengalami penurunan pada tahun lalu.
Akan tetapi, menurutnya produksi padi berupa gabah kering panen tahun ini diprediksi tetap surplus hingga akhir Maret 2024 mendatang.
“Produksi padi selama 2023 lalu kurang lebih 481 ribu ton, sedangkan pada 2022 angka produksinya mencapai 501 ribu ton lebih. Jadi, ada penurunan sekitar 20 ribu ton,” demikian Avicenna, saat penanaman jagung serentak bersama Kodim 0818/Malang-Batu, di Desa Kemiri, Kepanjen, Kabupaten Malang, Minggu (3/3/2024).
Dikatakan, penyusutan produksi padi ini terlebih disebabkan dampak cuaca el Nino yang terjadi dalam waktu berkepanjangan, yang menyebabkan debit air irigasi yang mengalami pasang surut dan cenderung berkurang. Ini terutama terjadi di kawasan pertanian yang berada di sekitar bendungan air.
Meski sempat alami penurunan, menurut Avi, produksi padi gabah kering di Kabupaten Malang tetap aman, dalam artian surplus dibanding kebutuhan konsumsi beras masyarakat.
“Sampai akhir Maret 2024 nanti produksi padi kita mencapai sekitar 30 ribu ton, sedangkan tingkat konsumsi beras bulan ini sekitar 16 ribu ton. Artinya, masih terjadi surplus sekitar 14 ribu ton untuk padi kita,” terangnya.
Di sisi lain, kata Avicenna, buruh kolaborasi bersama untuk mewujudkan ketahanan pangan, bahkan sampai kedaulatan pangan. Karena itu pula, pihaknya juga sangat mendukung adanya kemitraan dalam rangka mencapai tujuan tersebut.
Termasuk, dengan penanaman jagung yang tengah dilakukan berbagai pihak melalui kemitraan saat ini.
Apalagi, menurutnya produksi jagung pipilan kering juga sempat mengalami penurunan, bahkan minus dibanding kebutuhan pada Januari 2024 lalu.
Meski demikian, ia berharap tidak serta merta menjadikan produksi pertanian padi menyusut atau terdegradasi, karena lahan tanam jagung sangat beririsan dengan lahan sawah padi. Sehingga, harapannya lahan untuk padi tidak hilang karena dikonversi menjadi lahan pertanian komoditi pangan lainnya. (Choirul Amin)