Malang Post – Pasar Induk Among Tani, jadi ikon sekaligus kebanggaan baru bagi warga Kota Batu. Pasar tiga lantai itu berdiri gagah dibawah lereng Gunung Panderman. Berdiri di atas lahan seluas 34 meter persegi, menjadikannya pasar termegah di Jatim dan Indonesia.
Pasar ini mulai dibangun pada Februari 2022. Sebelum akhirnya diresmikan Presiden RI, Joko Widodo 14 Desember 2023 lalu. Pembangunan pasar itu merupakan salah satu proyek paling prestisius yang ada di Kota Apel.
Tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 80 tahun 2019, tentang percepatan pembangunan ekonomi di sejumlah kawasan. Pembangunannya menggunakan APBN sebesar Rp166 miliar. Dengan harapan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Kota Batu semakin baik lagi.
“Saat hari biasa, okupansi Pasar Induk Among Tani mencapai 7.000 pengunjung. Jumlah itu meningkat saat akhir pekan dan libur panjang. Okupansinya bisa tembus hingga 9.000 pengunjung lebih per hari,” tutur Kepala UPT Pasar Kota Batu, Agus Suyadi, Jumat, (23/2/2023).
Dari ribuan pengunjung itu, ternyata bukan hanya dari Kota Batu saja. Juga ada wisatawan dari berbagai daerah seperti Surabaya Raya, Kediri, Blitar, hingga Jakarta.
Pasar Induk Among Tani terbagi menjadi sembilan zona. Menyajikan berbagai produk unggulan hasil pertanian dan UMKM Kota Batu. Sedangkan di lantai tiga, menyuguhkan berbagai macam jenis kuliner yang lezat dan ramah dikantong.
“Hampir semua produk yang tersedia di Pasar Induk Among Tani dicari pembeli. Baik wisatawan maupun warga lokal. Terutama di zona kuliner, merupakan tempat favorit para pengunjung,” ungkap Agus.
RAMAI: Kondisi Pasar Induk Among Tani ramai pengunjung. Terutama di sentra kuliner lantai 3. Tempat itu selalu ramai dikunjungi pengunjung. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Agus menambahkan, dari tingginya jumlah pengunjung yang datang ke Pasar Induk Among Tani. Secara otomatis membawa berkah tersendiri bagi para pedagang. Perputaran ekonomi mereka semakin mengalir deras.
Pasar ini memiliki 1.716 kios dan 914 los. Dihuni sebanyak 2.209 pedagang. Selain kios dan los, pasar itu juga dilengkapi berbagai fasilitas penunjang. Seperti escalator, tangga ramah difabel, ruang laktasi, toilet, mushala dan berbagai fasilitas lainnya.
Soal kebersihan, Pasar Induk Among Tani tak perlu diragukan lagi. Pemkot Batu menaruh perhatian serius soal ini. Hingga menyiapkan 45 petugas kebersihan untuk membersihkan pasar yang ada di Jalan Dewi Sartika, Kota Batu itu.
“Kami memastikan, petugas kebersihan merupakan warga asli Kota Batu. Ini kami lakukan, sebagai wujud pemanfaatan ekonomi bersama,” imbuh Agus.
Salah satu pedagang di Pasar Induk Among Tani, Johan Bambang Irawan mengaku, selama menempati Pasar Induk Among Tani, omzet dagangannya terus meningkat. Jika dibandingkan saat menempati pasar induk lama dan pasar relokasi.
“Peningkatan cukup terasa untuk pedagang sayur, buah dan kuliner. Untuk pedagang kuliner, peningkatannya bisa 100 persen lebih. Terutama saat akhir pekan atau libur panjang,” paparnya.
Untuk mengerek perputaran ekonomi di Pasar Induk Among Tani agar semakin deras lagi. Pemkot Batu telah membuat sejumlah terobosan. Seperti menggelar event-event besar dan pencanangan ASN wajib belanja di pasar setiap bulan di tanggal 17.
“Ini bertujuan agar kehadiran Pasar Induk Among Tani betul-betul dirasakan oleh semua pihak. Bahwa pergerakan ekonomi terus menjadikan warna tersendiri bagi kemajuan Kota Batu,” tutur Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai.
Pj Aries menegaskan, Pasar Induk Among Tani merupakan ikon baru bagi Kota Batu. Pada tahun 2024 ini, Pemkot Batu akan membuat sebuah konsep. Untuk menjadikan pasar tersebut sebagai tempat transit. Dengan dilengkapi berbagai infrastruktur penunjang didalamnya.
“Jadi nantinya semua bus wisata akan masuk ke sana (Pasar Among Tani.red). Kemudian setelah jamnya berwisata, mereka akan menyebar ke objek-objek wisata di Kota Batu,” jelasnya.
Dari cara ini, dia ingin mengenalkan ikon baru Kota Batu kepada masyarakat luas. Sebagai bentuk modernisasi, dia juga mendorong para pedagang untuk menerapkan sistem pembayaran Qris.
“Kami ingin kenalkan Kota Batu kepada dunia. Bahwa Kota Batu punya pasar yang luar biasa,” tutupnya. (Ananto Wibowo)