
TRIO: Teguh Amiruddin, Julian Schwarzer dan Dicki Agung dalam sesi latihan rutin. Ketiga kiper Arema FC ini bakal dipoles oleh pelatih kiper baru, Agung Prasetyo. (Foto: Arema Official)
Malang Post – Sampai dengan pekan ke-24 Liga 1 musim 2023/2024, gawang Arema FC sudah kebobolan 44 kali. Jumlah kebobolan terbesar kedua dari 18 kontestan. Hanya dikalahkan oleh Persikabo 1973, yang kebobolan 46 gol.
Jumlah gol tersebut, bersarang ke gawang Arema FC, yang dikawal tiga kiper. Adixi Lenzivio (5 gol), Teguh Amiruddin (7 gol) dan Julian Garcia Schwarzer kebobolan 32 gol.
Arema sebenarnya masih punya satu kiper lagi, Dicki Agung. Hanya saja, pemain dengan nomor punggung 22 itu belum pernah diturunkan di Liga 1.
Sedangkan Adixi Lenzivio, sejak pekan ke-6 sudah dipinjamkan ke PSMS Medan. Setelah hanya sempat tiga kali berada di daftar susunan pemain. Tapi hanya sekali diturunkan, saat kalah 2-5 dari Persik pada 15 Juli 2023 lalu.
Di posisi pelatih kiper, Arema FC sejak awal kompetisi hingga pekan ke-4, tiga kiper Arema FC dilatih oleh Fauzal Mubarok. Namun setelah I Putu Gede Swisantoso, memutuskan mundur sebagai pelatih Arema FC, Fauzal Mubarok pun mengikutinya.
Sejak saat itu hingga pekan ke-24, tanggung jawab untuk melatih kiper diserahkan kepada Galih Firmansyah, yang sebelumnya didapuk sebagai asisten pelatih kiper.
Baru setelah ada pergantian pelatih pada 9 Februari 2024 lalu. Dengan dipecatnya pelatih asal Portugal, Jose Fernando Martins Valente. Dan diresmikannya Widodo Cahyono Putra (WCP), sebagai pelatih lokal yang memoles Singo Edan, posisi pelatih kiper kembali terisi.
Mantan kiper Arema FC di periode 1998 – 2001 lalu, Agung Prasetyo, dipercaya untuk memperbaiki performa kiper Arema FC.
Terlebih Arema FC hanya memiliki sisa 10 pertandingan, untuk bisa menyelamatkan diri dari jurang degradasi. Setelah hingga pekan ke-24 ini, masih berada di posisi ke-16.
Dalam sesi latihan, pelatih kelahiran Sidoarjo ini bakerja sama dengan Galih Firmansyah, untuk memoles tiga kiper Arema FC yang masih bertahan.
“Ada beberapa catatan yang sudah saya miliki. Kami akan bekerja berdasarkan catatan itu. Yang terpenting, harus ada beberapa perbaikan yang akan kami lakukan,” kata Agung, Kamis (15/2/2024).
Agung Prasetyo menegaskan, perbaikan yang akan dilakukannya terhadap kiper-kiper Arema FC, bukan hanya soal teknis.
Dari sisi nonteknis pun, tak luput dari sentuhan mantan pelatih kiper Deltras Sidoarjo, yang akrab disapa Kriwul, saat membela Arema FC beberapa waktu lalu.
Saat ini, gawang Arema tercatat sebagai yang paling sering kebobolan bersama Persita Tangerang, yakni mencapai 44 gol. Tentu saja, hal ini menjadi PR tambahan bagi Agung.
“Kami akan melakukan perbaikan secara teknis maupun nonteknis. Semuanya ada dalam catatan. Semua akan kita perbaiki dalam sesi latihan ke depan,” tandasnya.
Mantan kiper yang akrab dengan nomor punggung 25, ketika masih aktif sebagai pemain ini tetap memiliki optimisme tinggi, untuk membawa Arema FC keluar dari zona degradasi.
Hal itu didasarkan pada kenyataan, kiper-kiper yang dimiliki Arema FC, memiliki kemampuan yang tidak kalah dibandingkan kiper lainnya di Liga 1.
Hanya saja, kemampuan yang mereka miliki, masih membutuhkan sentuhan seorang pelatih. Agar bisa berperan lebih besar, sebagai sosok terakhir di benteng pertahanan Arema FC.
“Sejak diminta bergabung dengan coach WCP di Arema FC, saya sangat senang sekali. Akhirnya saya bisa kembali ke Arema FC setelah 20 tahun berpisah.”
“Tidak itu saja, saya juga terpanggil untuk bisa memberikan yang terbaik untuk Arema FC. Yakni dengan memoles kiper-kiper Arema FC, untuk bisa mengeluarkan seluruh kemampuannya,” tandas Agung. (Ra Indrata)