Malang Post – Pemerintah Provinsi Jatim akan kembali menggelar sebuah kegiatan di Kota Batu. Melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim, mereka akan menggelar kegiatan Disaster Leaders Academy (DiLA).
Kegiatan itu akan dilaksanakan pada 26 hingga 27 Januari 2024. Berlangsung di Coban Rais, Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Batu, Kota Batu. Untuk mensukseskan kegiatan itu BPSDM Jatim telah menggelar audiensi dengan Pemkot Batu, Selasa (16/1/2024) di Rupatama Balai Kota Among Tani.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menyatakan, siapa mendukung penuh kegiatan tersebut. Dimana kegiatan tersebut bertujuan untuk melatih para pemimpin di Jatim terkait kebencanaan.
“Pemkot Batu siap mendukung kegiatan DiLA Pemprov Jatim di Kota Batu. Melalui kegiatan itu, secara otomatis juga akan mendongkrak perekonomian di Kota Batu,” tuturnya.
Dia juga menyampaikan, Pemkot Batu siap mendukung segala kegiatan yang dilaksanakan Pemprov Jatim di Kota Batu. Terutama dalam pelatihan kebencanaan dan penanganannya.
“Perihal penanganan kebencanaan. Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap akan mendapatkan banyak masukan dan inovasi dari para peserta DiLA. Sehingga dapat menjadi referensi dalam penanganan bencana di Kota Batu,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPSDM Jatim, Ramliyanto menjelaskan, Kota Batu dipilih sebagai tempat penyelenggaraan DiLA karena situasi dan kondisinya sangat sesuai. Untuk melakukan pelatihan para pejabat Eselon ll Pemprov Jatim tentang kebencanaan dan penanganannya.
“Kami memilih Kota Batu sebagai lokasi kegiatan, karena daerahnya sangat sesuai untuk melakukan pelatihan kepada para Eselon ll Pemprov Jatim tentang kebencanaan dan penanggulangannya,” tutur dia.
Dalam audiensi kali ini Kepala BPSDM Provinsi Jatim didampingi Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Kasatpol PP, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan BPBD Provinsi Jawa Timur.
Dalam kegiatan itu, memberikan pelatihan dan simulasi langsung, untuk memungkinkan peserta menerapkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam skenario darurat di kehidupan nyata.
Pendekatan praktis ini membantu peserta mengembangkan pemikiran kritis, pengambilan keputusan, pemecahan masalah dan keterampilan kerja tim yang sangat penting dalam manajemen bencana.
Melalui kegiatan tersebut, memiliki tujuan utama untuk memberdayakan individu, guna menjadi pemimpin yang efektif dalam manajemen bencana, memastikan bahwa masyarakat memiliki ketahanan, kesiapan dan mampu meminimalkan dampak bencana. (Ananto Wibowo)