PT Langgeng Makmur Industri Tbk produsen aneka peralatan rumah tangga dan pipa PVC mematok angka penjualan meningkat 10 persen, menyusul akan dimulai proyek infrastruktur pemerintah yang sempat tertunda di masa pandemi Covid 19.
Hal itu diungkapkan direktur PT Langgeng Makmur Industri Tbk, Kosasih pada acara Public Expose yang berlansgundi Surabaya, kemarin. Menurutnya optimistis perseroan yang berpusat di Surabaya ini, karena tahun depan secara umum ekonomi nasional diperkirakan akan tumbuh lebih baik dari tabun 2020. Sehingga dampaknya semua sektor bisni juga bergerak lebih baik.
Selain itu, pemerintah kabarnya akan kembali melanjutkan beberapa proyek infrastruktur di beberapa lokasi di Indonesia yang tahun ini tertunda karena pandemic. Hal ini akan berimbas positif pada perseroan. Sebab salah satu produknya, pipa PVC akan meningkat lagi penjualannya.
“Rencana pemerintah yang akan melanjutkan proyek infratsruktur tahun depan membuat kami lebih optimis. Tahun depan kami optimis pertumbuhan penjualan 10 persen,” katanya.
Dikatakan, informasinya, tahun depan pemerintah akan membelanjakan anggaran sebesar Rp 400 triliun untuk sejumlah proyek infrastruktur. Dia berharap, pihaknya menjadi salah satu mitra kerja yang akan mensupply kebutuhan pipa PVC nya.
Dengan begitu kontribusi divisi pipa PVC terhadap total penjualan perseroan akan meningkat lagi. Tahun ini, dari total penjualan emiten berkode LMPI ini, sekitar 30 persen berasal dari divisi pipa PVC. Dengan adanya kelanjutan proyek infrastruktur, pihaknya berharap akan meningkat menjadi 40 persen.
“Tahun ini sebenarnya kami telah memenangkan salah satu tender proyek infrastruktur. Namun karena pandemi, akhirnya proyek ditunda. Sebab itu, tahun depan kami berharap bisa menjadi bagian dari proyek itu lagi. Sebab harus tender ulang,” ujar Kosasih.
Bagaimana kinerja tahun ini ? Dia mengaku tetap optimis, meskipun ada penurunan akibat pandemic. Hingga September 2020, pihaknya berhasil membukukan penjualan sebesar Rp 367,2 miliar. Hingga akhir tahun 2020 diharapkan bisa membukukan penjualan Rp 498,7 miliar atau turun tipis dari tahun 2019 yang sebesar Rp 518 miliar.
Untuk mengejar target tersebut, pihaknya tetap fokus menggarap market domestic. Selain potensinya cukup besar dan terus berkembang, juga selama ini kontribusi market domestic terhadap total penjualan cukup besar yakni 98 persen.
Kendati begitu, pihaknya juga terus mencari terobosan untuk mengembangkan pasar ekspor. Ada beberapa negara yang menjadi bidikannya terutama di Kawasan Asia, Timur Tengah dan negara lainnya. Dia berharap tahun depan pasar ekspor juga akan naik 10-20 persen meskipun kontribusi terhadap penjualan perseroan hanya 2 persen.