Malang – Kota Malang benar-benar dalam kondisi memprihatinkan. Angka penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19, terus melonjak tajam. Bahkan kemarin, angkanya sudah tembus tiga digit.
Dimulai Jumat (11/12), penambahan ‘masih’ 40 kasus. Disusul Sabtu (12/12) yang naik lagi di angka 67 positif Covid-19. Dan kemarin sudah ratusan. Yakni 124 kasus sehari. Praktis hanya dalam waktu tiga hari, bertambah 231 pasien yang terkonfirmasi positif diserang coronavirus disease.
Secara keseluruhan, hingga kemarin, total keseluruhan terdapat 2.648 positif. Dari jumlah tersebut, pasien dalam pemantauan juga bertambah 62 orang. Sementara yang sembuh ada penambahan 57 pasien. Totalnya mencapai 2.214. Yang meninggal bertambah lima pasien, hingga totalnya mencapai 259 pasien.
Data Satgas Covid-19 Kota Malang juga menyebutkan, hingga kemarin suspek total sudah mencapai 3.926 pasein. Dimana 220 orang sedang isolasi di rumah sakit. Ada 101 orang yang isolasi di rumah dan discarded nya mencapai 3.504 pasien.
Menanggapi semakin meningkatnya jumlah terkonfirmasi positif tersebut, Kepala Bagian Humas Pemkot Malang, Nur Widianto menyebutkan, rata-rata pasien tersebut berasal dari klaster perkantoran.
‘’Pertama dari klaster perkantoran yang banyak bersentuhan dengan publik. Lalu dari perguruan tinggi, suspek rumah sakit yang naik statusnya, karena baru keluar hasil swab test-nya. Serta adanya transmisi lokal karena pergerakan antar daerah,’’ ujarnya.
Naiknya transmisi lokal di Kota Malang, juga bisa terbaca dari naiknya angka rate of transmission (Rt) atau angka reproduksi efektif (Re). Dalam laman covid.bappenas.go.id, angka Rt/Re di Kota Malang, pada awal Desember mencapai 0.99, atau mengalami kenaikan bila dibandingkan yang terjadi bulan Oktober sebesar 0.98. Angka Rt/Re di Kota Malang, sempat menyentuh angka 1.03 pada bulan Agustus 2020. Artinya, setiap satu pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Malang, bisa menularkan kepada lebih dari satu orang.
Sedangkan Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji, beberapa waktu lalu kembali menekankan, agar semua pihak mematuhi seluruh regulasi, yang berkaitan dengan Covid-19. Terutama sekali dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Yakni melaksanakan 3M. Memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
‘’Ini kita memasuki fase-fase rentan. Bisa kita cermati dalam beberapa bulan, kita berada pada masa landai. Angka kasus positif yang dalam pemantauan, bahkan di bawah lima kasus. Kemudian sampai November, angkanya masih relatif terkendali. Ada kenaikan harian rata-rata 8-9 kasus,’’ katanya.
‘’Tetapi pada Desember ini, lonjakan mencapai puluhan. Bahkan per 13 Desember angka positif sudah mencapai 124 kasus sehari. Ini lompatan dan lonjakan yang tidak main-main. Perlu pengetatan kembali,’’ tegasnya.
Sutiaji juga menyebut, lonjakan kasus tersebut, terkontribusi dari klaster perkantoran, lingkungan pendidikan, pekerja lapangan, transmisi lokal (pergerakan orang antar daerah), serta peningkatan status pasien suspek yang sudah keluar hasil swabnya.
‘’Di lingkungan Pemkot Malang, juga telah diterapkan sehari kerja di rumah dan sehari kerja di kantor. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi interaksi dan aktivitas orang di kantor, guna menekan penularan Covid-19,’’ tegasnya. (rdt)