Malang Post – Gelap pikiran butuh uang untuk bayar ijazah anak, membuat bapak 6 anak ini nekat menjadi curanmor dadakan. Namanya amatir, ia tidak tahu jika motor sasarannya ternyata kondisi dirantai. Beruntung ia diselamatkan polisi saat dikepung massa.
Musibah ini dilakoni tersangka SKL (48) warga Dusun Sumbertangkep RT 033/RW 004 Desa Sumbersuko, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Ia mengaku butuh uang Rp 1,1 juta untuk bayar pengambilan ijazah anaknya sehingga nekat jadi curanmor.
Pengakuan ini disampaikan tersangka di hadapan Kapolsek Dampit AKP Agung Hartawan SH MH, Rabu (8/3/2023) siang. Kali pertama tersangka berurusan dengan hukum dan menghuni sel polisi.
“Alasannya kepepet, terdesak karena harus membayar pengambilan ijazah, lalu ambil jalan pintas berusaha mencuri motor,” ungkap Agung sembari menyebut proses hukum terhadap tersangka terus berjalan.
AKP Agung Hartawan SH MH menjelaskan kronologisnya singkat. Korban bernama Supardi Wibowo (57) warga Sentong RT016/ RW04 Desa Rembun Dampit. Kejadian, Selasa (10/1/2023) sekitar pukul 13.45 WIB di pinggir Jalan Perwira Rembun.
Saat kejadian, korban sedang menggarap sawah. Sepeda motor Honda Prima C 100 M N-2063-E di pinggir jalan. Tersangka yang dari rumah temannya, melewati Rembun. Ia sempat ditelpon sang istri, sesaat sebelum kejadian.
Lihat ada sepeda motor dan butuh uang cepat, membuat pikiran tersangka gelap mata. Ia memarkir motor di kejauhan. Sambil memakai kunci kontak motor matic, ia mencoba aksi pencurian.
Namun meski berhasil merusak kunci setir,
aksinya dilihat korban. Bisa maju dan mundur, motor tidak dapat bergerak jauh. Pasalnya, roda motor kondisi terantai. Pelaku pun diteriaki dan kabur.
“Hari itu saya harus bayar ijazah anak saya Pak. Rp 1,1 juta. Pikiran kalut. Tagih hutang gak dikasih. Sampai hari ini, anak saya belum ambil ijazah Pak, butuh Rp 750 ribu buat fotokopian, ” aku tersangka di hadapan Agung Hartawan.
Diceritakan tersangka, sebenarnya sempat menjalankan bisnis ternak ayam. Di tengah jalan, usahanya bangkrut. Sisa uang puluhan juta rupiah, malah membuatnya jadi korban penipuan karena percaya pada seseorang untuk membuatkan paspor untuk pergi ke luar negeri.
“Saya tidak akan mengulangi lagi Pak. Anak saya 5 Pak. Tiga masih sekolah, ” sesal tersangka sembari digiring menuju terungku Polsek Dampit. Apes gagal mencuri motor, setidaknya ia beruntung segera diselamatkan pihak kepolisian saat berhadapan dengan massa. (Santoso FN-Januar Triwahyudi)