Malang Post – Hujan dengan intensitas tinggi tak hanya menyebabkan tanah longsor di jalur provinsi penghubung Malang-Batu saja. Namun juga menyebabkan tanah longsor di jalur penghubung dalam Kota Batu.
Titik tanah longsor pertama memutus jalan penghubung Dusun Brau dengan Dusun Jantur di Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji. Kemudian titik kedua memutus jalur penghubung antara Dusun Brau dan Dusun Claket di desa yang sama.
Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu menyatakan, peristiwa tanah longsor yang memutus dua jalur tersebut terjadi pada Rabu, (1/3) sekitar pukul 04.15 WIB. Penyebabnya curah hujan tinggi hingga menyebabkan tanah jenuh air dan akibatnya tebing longsor.
“Pada titik pertama, tebing longsor berdimensi panjang 20 meter dan tinggi 6 meter. Longsornya tebing itu menyebabkan tumbangnya empat pohon pinus. Kemudian material longsor jatuh dan menutup badan jalan penghubung Dusun Brau dan Dusun Jantur,” beber Agung.
Lalu di titik ke dua tanah longsor, tebing dengan dimensi panjang 6 meter, lebar 4 meter dan tingg 4 mater ambrol. Material longsor jatuh dan menutup jalan penghubung Dusun Brau dan Dusun Claket.
Dengan adanya peristiwa tersebut, pihaknya bersama petugas gabungan telah melakukan pembersihan material longsor. Bahkan Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai juga ikut turun langsung untuk melakukan pembersihan material longsor tersebut. Guna membuka akses jalan untuk warga setempat.
“Kami ikut turun ke lapangan bersama-sama tim gabungan untuk melakukan pembersihan material longsor. Kami lakukan pembersihan secara gotong royong agar prosesnya lebih cepat dan ringan,” kata Pj Aries.
Proses pembersihan material longsor yang menutup jalan itu selesai pada Rabu, (1/3) pukul 12.00 WIB. Dimana pada saat itu juga, kondisi akses jalan di titik longsor tersebut sudah dapat digunakan lagi dengan normal.
“Inilah wujud masyarakat Kota Batu yang peduli dengan lingkungannya. Karena ini adalah bencana bersama-sama. Sehingga mau tidak mau kita semua harus bersama-sama membersihkannya. Jika hal ini terus digalakkan, maka untuk mengatasi bencana bisa dilakukan bersama tanpa banyak hal yang harus dilibatkan,” katanya.
Setelah kerja bakti melakukan pembersihan material longsor dan makan bersama dengan para relawan. Pj Aries melanjutkan petualangannya melakukan pengecekan titik longsor di Kota Batu di sejumlah titik lainnya.
Diantaranya melakukan pengecekan tanah longsor di Dusun Gangsiran Ledok, Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo. Di lokasi tersebut, tebing plengsengan teknis di lahan milik Bapak Zainal ambrol.
Tebing longsor itu berdiameter panjang 11 meter, lebar 2 meter dan tinggi 4 meter. Material longsor jatuh dan menutup jalan alternatif menuju area persawahan dan permukiman warga serta menutup saluran irigasi.
Selain dititik tersebut tanah longsor juga terjadi di dua titik Kota Batu lainnya. Diantaranya di Jalan Kelud, Dusun Kungkuk, Desa Punten, Kecamatan Bumiaji. Di lokasi tersebut tebing longsor dengan dimensi panjang 23 meter dan tinggi 5 meter. Akibatnya material longsor menutup jalan kampung.
Kemudian lokasi berikutnya berada di Jalan Kopral Kasdi, Dusun Cangar, Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji. Hujan intensitas tinggi menyebabkan tebing longsor dengan dimensi panjang 8 meter, tinggi 10 meter dan lebar 4 meter. Material longsor menutup sebagian badan jalan. (Ananto Wibowo)