Malang Post – Hujan dengan intens tinggi disertai angin kencang yang melanda Kota Batu menyebabkan berbagai macam bencana alam. Mulai dari tanah longsor, pohon tumbang hingga ambruknya vertikal garden. Karena itu, saat cuaca ekstrem masyarakat dihimbau untuk lebih berhati-hati.
Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu menyatakan, sejumlah bencana alam berupa pohon tumbang kembali terjadi di Kota Batu. Selain itu angin kencang juga menyebabkan robohnya vertical garden di Jalan Brantas, Kota Batu.
“Vertical garden yang roboh itu panjangnya sekitar 15 meter. Roboh diterpa angin kencang pada Senin, (28/2) sore. Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kota Batu beberapa hari terakhir ini menyebabkan sejumlah bencana alam,” beber Agung, Selasa, (28/2).
Walaupun banyak terjadi bencana alam, Agung mengungkapkan jika akibat peristiwa tersebut tak sampai timbul korban jiwa. Namun terdapat sejumlah kerusakan pada kendaraan masyarakat hingga korban patah tulang.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu, Aries Setiawan menyampaikan, dengan adanya peristiwa tersebut, pihaknya langsung bergerak untuk melakukan pembersihan di lokasi vertical garden yang roboh itu.
“Vertical garden itu roboh karena terlalu berat menahan beban air hujan yang masuk ke dalam vas bunga. Kemudian disertai angin kencang, sehingga besi penyangga tak kuat menahan tekanan itu dan roboh,” ujarnya.
Setelah diketahui roboh, pihaknya bersama petugas gabungan langsung melakukan pembersihan. Sejatinya keberadaan vertical garden itu digunakan untuk meminimalisir masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan. Selain itu juga untuk menambah keindahan Kota Batu.
Setidaknya terdapat empat titik peristiwa pohon tumbang di Kota Batu. Pertama di Jalan Raya Punten, Kecamatan Bumiaji. Dahan pohon patah dengan dimensi pohon berdiameter 60 centimeter dan panjang 10 meter. Terdapat dua korban tertimpa dahan patah.
Korban atas nama Salwa Imelda (17) asal Desa Punten mengalami luka ringan. Sedangkan korban satunya bernama Effel Lovely (22) asal Desa Oro-oro Ombo mengalami luka sedang.
Lokasi ke dua berada di Jalan Dorowati, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu. Karena akar pohon sudah lapuk, saat terjadi angin kencang pohon jenis waru roboh. Dengan diameter 25 centimeter dan tinggi 8 meter.
Lalu lokasi ke tiga, pohon tumbang terjadi di Jalan TVRI Drasel, Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Batu. Di lokasi tersebut, pohon jenis cerry roboh. Dengan diameter 80 centimeter dan tinggi 10 meter. Akibatnya menyebabkan aktivitas sekolah terganggu.
Lokasi ke empat bencana akibat cuaca ekstrem terjadi di Jalan Brantas, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu. Hujan disertai angin kencang, mengakibatkan atap rumah Bapak Rohim terjatuh dan menimpa kabel Telkom. Atap rumah yang jatuh itu berdimensi 8 meter dan lebar 6 meter.
Selain vertical garden dan pohon tumbang juga terdapat tanah longsor di sejumlah titik. Diantaranya di Jalan Raya Sumberbrantas, Dusun Lemah Putih, Desa Sumberbrantas. Tanah longsor itu disebabkan karena kondisi tanah jenuh air karena setiap hari di guyur hujan. Tanah longsor itu berdimensi panjang 5 meter dan tinggi 10 meter. (Ananto Wibowo)