Malang Post – Tiga guru yang selama ini mengajar di SMPN 13, 18 dan 20 Malang. Diamanahi tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah (KS), oleh Wali Kota Malang, Sutiaji. Melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Malang.
Mereka adalah Suwaiba, Siti Kholipah serta Syamsiyah Wahyuningsih. Yang Rabu (28/12/2022) dikukuhkan bersama 64 KS lainnya. Mulai jenjang TK, SD serta SMP. Pengukuhan dilakukan langsung Wali Kota Malang.
Kepala Dindikbud Kota Malang, Suwarjana menyebutkan, pengukuhan 67 KS itu, ada yang bersifat perpanjangan, pergeseran serta promosi. Untuk perpanjangan KS ditingkat TK 1 orang, ditingkat SD sebanyak 23 orang dan SMPN hanya 1 orang.
“Yang pergeseran ditingkat TK nihil. Ditingkat SD sebanyak 20 orang, untuk tingkat SMPN ada 7 orang. Selanjutnya, yang dipromosikan ada 15 orang. Terdiri dari SD sebanyak 12 orang, ditambah dari SMPN 3 orang,” urainya.
Sedang untuk tiga SMPN baru, pasca diresmikan beberapa waktu lalu, katanya, KS-nya masih pelaksana tugas. Tapi kini sudah terisi dan definitif. Semuanya meski wajah baru, tapi telah memenuhi secara aturan administratif.
“Tinggal mengasah dan membuktikan akan kepemimpinannya. Kita dukung dengan memberikan semangat. Supaya berkreasi, berinovasi dan berkarya serta berprestasi. Kendati pendatang baru, SMPN yang dipimpinnya dipastikan berkualitas,” kata Suwarjana.
Di sisi lain, Suwarjana mengakui, saat ini kehabisan stok calon KS tingkat SDN. Padahal menjadi KS saat ini dipermudah. Yakni sebagai guru penggerak, minimal golongan dan pangkatnya 3C. Ditambah ketentuan persyaratan lainnya.
“Termasuk kemampuan kepimpinannya, harus bisa dibuktikan nantinya. Karena kami dalam mempersiapkan seorang calon KS, tidak ingin gegabah,” tuturnya.
Perlu diketahui, kebutuhan guru di Kota Malang saat ini, diperkirakan sekitar 500 orang. Sementara kebutuhan calon KS ditingkat SDN stok 70, orang sudah habis.
“Yang ditingkat SMPN sebanyak 20 orang, juga telah purna tugas. Kami pun terus berupaya mempersiapkan calon KS baru. Sekaligus mengusulkan ke pusat, untuk tambahan guru sekitar 800 orang buat SDN dan SMPN. Guru tidak tetap (GTT) dikuatkan guru PNS, yang kita perbantukan selama ini,” pungkasnya.
Wali Kota Malang, dalam arahannya berpesan, hendaknya guru yang diberikan tugas tambahan sebagai KS, isa membangun komunikasi dengan baik dan harmonis bersama semua elemen.
“Sehingga bisa tercipta soliditas dan kebersamaan yang utuh. Menjadikan program kerja di sekolah semakin mudah terwujud. Ditambah lagi, bisa mendapatkan dukungan dengan gampang. Melalui peran serta masyarakat, menuju sekolah mandiri, berkualitas, berkreasi, berinovasi, berkarya serta berprestasi,” pesan Sutiaji. (Iwan – Ra Indrata)