Malang Post – Program belajar mengajar di SMPN 10 Malang, dengan Belajar Menarik Bersama Siswa Istimewa (Jarik Ma’Siti). Dinilai metode belajar sangat efektif dan memiliki karakteristik. Khususnya siswa yang berkebutuhan khusus.
Inovasi SMPN 10 Malang tersebut, tembus sebagai Top Inovasi Terpuji Jawa Timur 2022. Sesudah tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, no.188/876/KPTS/013/2022. Yang diumumkan Kabiro Organisasi Pemprov Jatim, Ramliyanto, secara virtual, kemarin.
Ramliyanto menyampaikan, penetapan penghargaan ini dilalui dari berbagai tahapan. Mulai seleksi administrasi, proposal, presentasi dan verifikasi lapangan. Ada beberapa kota atau kabupaten juga mendapatkan penghargaan.
“Dan Kota Malang, dengan terobosan atau inovasi terbarunya itu. Menghantarkannya meraih penghargaan Top Inovasi Terpuji Jatim 2022. Harapan ke depannya bisa melahirkan inovasi terbaru lagi, hingga tembus ke nasional,” kata Ramli.
Wali Kota Malang, Sutiaji, turut berpesan sekaligus mengapresiasi apa yang telah dicapai SMPN 10 Malang. Harapannya Jarik Ma’siti terus dikembangkan dan dievaluasi.
“Prestasi ini bagian dari ikhtiar mewujudkan pendidikan makin setara.Terlaksana pada anak-anak kita. Guna mengimplementasi amanah konstitusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Senantiasa terus berkarya dan berprestasi, jangan cepat puas dengan hasil yang saat ini,” pesan Sutiaji.
Kepala Dindikbud Kota Malang, Suwarjana menyebut, keberadaan Jarik Ma’Siti menggunakan sejumlah metode yang adaptif. Yakni pembelajaran menggunakan gambar dan aktivitas.
“Inovasi Jarik Ma’Siti dalam tiga tahun terimplementasikan, mampu menyentuh belajar ratusan siswa istimewa di SMPN 10 Kota Malang. Kehadirannya pun saat ini tengah dikembangkan di sejumlah sekolah lainnya,” tambah Suwarjana.
Untuk menunjang itu, sambung dia, pihaknya saat ini tengah mempersiapkan Peraturan Walikota (Perwal). Mendukung pendidikan Inklusi yang core-nya banyak diadopsi dari SMPN 10 Malang.
“Kami pun akan berkomitmen memperkuat regulasi replikasinya, terkait hal ini. Jarik Ma’Siti akhirnya ikut mewarnai sekaligus menjadi salah satu dari 17 inovasi terpuji 2022. Yang sebelumnya, sukses melalui Sekolah Pasar Pedagang Cerdas dan inovasi Si Ikan Nila,” imbuhnya.
Kepala SMPN 10 Malang, Syahroni bertutur, lahirnya inovasi ini dilatarbelakangi temuan banyaknya siswa berkebutuhan khusus. Yang masuk melalui jalur reguler, namun perjalanannya mengalami kesulitan saat pembelajaran.
“Kami pun mencoba merintisnya di 2019 lalu. Setelah dilakukan skrining, banyak sekali anak didik kita mengalami hambatan. Sehingga harus berpikir, bagaimana anak didik kami (istimewa) ini bisa mengikuti tanpa kendala dan siapa tahu mampu mengasah potensi dirinya,” tutur Syahroni. (Iwan – Ra Indrata)