Jakarta – Pemerintah mengecam pembunuhan sadis yang terjadi di Sigi, Sulawesi Tengah pada Jumat (27/11). Menko Polhukan Mahfud MD juga menyampaikan duka cita yang mendalam atas peristiwa yang melibatkan kelompok Ali Kalora tersebut. Ia juga memastikan pemerintah akan memburu dan menindak tegas para pelaku.
“Pemerintah akan melakukan tindakan tegas dan memburu pelaku melalui tim atau Satgas Operasi Tinombala terhadap para pelaku kekejian dan kebengisan terhadap suatu keluarga yang menyebabkan terbunuhnya empat orang di Sigi. Tentu pemerintah mengutuk keras kepada pelakunya dan menyatakan duka yang mendalam kepada korban dan keluarganya,” kata Mahfud dalam keterangan pers di kanal YouTube Kemenko Polhukam RI, Minggu (29/11).
Mahfud menerangkan pemerintah sudah menyiapkan strategi untuk menangkap para pelaku pembunuhan sadis tersebut. Menurutnya, saat ini Satgas Tinombala sudah melakukan langkah pengejaran terhadap pelaku yang berhubungan dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Pemerintah menyebut ada kelompok Santoso yang masih tersisa dan melakukan pembunuhan sadis yang menewaskan empat orang ini.
“Memang pelakunya adalah Mujahidin Indonesia Timur. Kelompok Mujahidin Indonesia Timur ini adalah sisa-sisa kelompok Santoso yang sekarang masih tersisa beberapa orang lagi dan operasi Tinombala atau Satgas Tinombala sedang mengejar sekarang,” ujarnya.
Lebih lanjut Pemerintah berharap para tokoh agama di Sulawesi Tengah tidak terpancing dan terprovokasi oleh isu SARA. Sebab, menurut Mahfud, lokasi pembunuhan ini bertempat di pelayanan umat dan bukan di gereja. Ia meminta silaturahmi antar pemimpin agama dapat terus terjalin agar masyarakat juga tidak ikut terprovokasi isu-isu sara.
“Diharapkan oleh pemerintah, kepada seluruh pimpinan umat beragama di Sulawesi Tengah terutama, terus melakukan silaturahmi untuk tidak terprovokasi oleh isu-isu SARA. Karena sebenarnya yang terjadi bukan di sebuah gereja, tetapi memang di sebuah tempat yang selama ini secara tidak rutin menjadi tempat pelayanan umat. Tetapi pelakunya memang Mujahidin Indonesia Timur,” tegasnya.
Diketahui, empat warga yang merupakan satu keluarga asal Desa Lembatongoa dibunuh secara sadis, dengan cara dibakar hingga kepala ditebas.
Berdasarkan hasil oleh tempat kejadian perkara (TKP), Kapolda Sulteng Irjen Abd Rakhman Baso mengatakan kelompok teroris MIT terlibat dalam pembunuhan sadis itu. Pelaku yang berjumlah delapan orang dipimpin langsung oleh Ali Kalora. (sra/dtk/anw)