Malangpost – Kegiatan Studi Banding Wali Kota Malang Sutiaji, bersama rombongan dan Ketua TP PKK Kota Malang Widayati ke Yogyakarta pada Jumat (4/3) kemarin, disesalkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang.
“Seharusnya di situasi seperti ini tidak perlu melakukan kegiatan seperti itu,” ucap Sekretaris Komisi B DPRD Kota Malang, Arief Wahyudi, saat dihubungi, Ahad (6/3).
Menurut Arief, saat ini masih banyak pekerjaan yang belum terselesaikan dan harus segera diselesaikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.
“Itu tidak etis, banyak pekerjaan yang masih harus di selesaikan, seperti Malang Halal, Kayutangan Heritage, pasar dan masih banyak lagi,” jelasnya.
Arief menjelaskan, agenda studi banding tersebut seharusnya tidak dilakukan disaat momentum seperti ini, karena terkesan tidak memperhatikan kondisi warga Kota Malang. Apalagi saat ini Kota Malang saat ini masih dalam PPKM level 3/4.
Terlebih dalam acara tersebut, juga dibarengi dengan rekreasi yang diikuti seluruh peserta. Seperti yang terlihat dalam video yang tersebar luas.
Dalam video berdurasi 31 detik, terlihat Sutiaji beserta puluhan orang, naik kendaraan terbuka. Diduga tengah rekreasi di kawasan Merapi. Hampir semuanya juga tidak memakai masker.
“Saya tak fokus ke polemik-polemik yang saat ini sedang ramai di publik, sebenarnya hal itu tidak perlu diutarakan di publik, biar dirasakan sendiri,” jelasnya.
Akan tetapi, lanjut Arief, jika tujuan Kunker Wali Kota Malang Setiaji, ke Yogyakarta terkait dengan kawasan Kayutangan Heritage tersebut, dinilai tidak tepat.
“Tidak ada kawasan di Yogyakarta yang menyerupai Kayutangan, sehingga jika kunker tersebut terkait wisata Kayutangan itu tidak cocok atau tidak tepat sasaran, jangan sampai Kota Malang melakukan studi tiru daerah lain,” tegasnya.
Sebagai informasi, polemik kegiatan kunker atau studi banding ke Yogyakarta tersebut sempat ramai di WhatsApp Group (WAG), lantaran setelah melakukan studi banding untuk bertukar ilmu mengenai penataan tata ruang yang ada di Kota Yogyakarta, pada Jumat (4/3) kemarin, rombongan langsung bertamasya beramai-ramai ke wisata Gunung Merapi.
Setelah itu, beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, nongkrong di daerah Jalan Malioboro, hal itu terlihat di status WhatsApp (WA) yang sedang duduk dengan caption Kopi Pinggir Rel.
Padahal, berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, lokasi Ciputra Surabaya tersebut tidak ada bangunan rel, namun jika berdasarkan gambar dalam status WA tersebut mirip yang ada di Jalan Malioboro, Yogyakarta dekat dengan Stasiun, yang disana ada tempat untuk ngopi. Namun saat ini status tersebut sudah dihapus oleh salah seorang kepala OPD tersebut. (Ra Indrata)