
VIRAL: Di video ini setidaknya minimal empat pelaku yang melakukan persekusi ditambah gadis yang merekam aksi mereka. Dimungkinkan pelaku antara 5-10 termasuk pelaku pencabulan. (istimewa)
Malang Post — Miris, tragis dan mengenaskan melihat rekaman video yang viral dalam medsos beberapa hari ini. Bocah berusia belasan tahun dikeroyok sejumlah orang. Ditendang dipukul sandal. Siapa tidak geram melihat aksi sadis pelaku?
Video itu berdurasi 2 menit 29 detik. Tampak pelaku lebih dari 5. Beberapa perempuan dan lokasinya di area terbuka pada malam hari. Apa yang membuat para wanita ini tampak kegirangan saat mengeroyok korban?
Miris di balik tragedi itu. Korban hanyalah anak berusia 13 tahun yang tinggal di panti asuhan. Ayahnya pengidap ODGJ dan sang ibu bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
Kasus penganiayaan dan dugaan kekerasan seksual pun telah dilaporkan ke Polresta Malang Kota. Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Eko Novianto kepada wartawan, Senin (22/11/2021) siang membenarkan adanya kasus ini.
Sementara itu, korban tidak sendirian. Ia didampingi kuasa hukum untuk mencari keadilan. Senin siang, Leo Purnama SH selaku kuasa hukum korban membeberkan kronologis singkat peristiwa tidak manusiawi itu.
Kamis (18/11/2021) siang, seorang pria sudah beristri membawa korban ke rumah di seputaran Blimbing Kota Malang. Siapa sangka, korban diancam, tangannya diikat dan mulut dibekap. Kekerasan seksual pun terjadi.
Hingga kemudian, perbuatan itu kepergok istri pelaku. Ada dugaan, istri pria mesum lalu memanggil sejumlah pelaku pengeroyokan lainnya. Naas, 8 orang diduga pelaku penganiayaan adalah teman-teman korban sendiri.
Tragis, korban dipaksa menuju lapangan sepi dan disitulah terjadi pengeroyokan. Getir terasa ketika siapapun melihat video rekaman aksi pengeroyokan. Ada dugaan aksi tersebut sengaja direkam salah satu pelaku.
“Bahwa setelah kejadian penganiayaan tersebut, para pelaku masih sempat foto bersama korban dengan korban dalam keadaan babak belur dan tuka di sekujur tubuhnya,” tulis Leo dalam kronologis singkat.
Menurut Leo, bukan hanya penganiayaan kekerasan seksual, korban juga mengalami tindak perampasan. Sebab, ponsel Xiomi milik korban dan uang Rp 40 ribu dirampok pelaku. Usai pengeroyokan satu pelaku kemudian memulangkan korban kembali ke panti asuhan.
Lalu apa sajakah luka fisik yang dialami korban? Leo menyebut pihaknya bersama keluarga korban melapor ke Polresta Malang Kota, Jumat (19/11/2021) siang atau sehari usai kejadian.
“Visum sudah kemarin Jumat pas laporan. Untuk detail lukanya dimana, masih belum Mas. Hasil visum nanti akan diminta penyidik ke dokter RSSA,” ungkap Leo.
Sementara itu, para pelaku diduga terlibat penganiayaan ditengarai masih berusia di bawah umur. Sedangkan satu pelaku telah dewasa. “Pelaku pencabulan 18 tahun, sudah punya anak. Untuk aniaya, sebagian besar masih 16-17 tahun. (yan)