Malang Post — Generasi Muda Forum Komunikasi Putra-putri Purnawirawan dan Putra-putri TNI Polri (GM FKPPI) mendukung langkah Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam memberantas pinjol.
Pasalnya, beberapa warga negara Indonesia meninggal dunia akibat teror dan intimidasi hingga nekat bunuh diri. Seperti warga Kecamatan Pakis Kabupaten Malang.
Ketua PD XIII GM FKPPI Jawa Timur, Ir R Agoes Soerjanto menyampaikan pihaknya mendukung penuh langkah Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang ditindaklanjuti Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam memberantas pinjol liar.
Menurutnya, aparat harus segera turun dan mendampingi masyarakat. Harus berani lapor ke kepolisian terdekat.
GM FKPPI dengan lembaga bantuan hukum siap turun ke masyarakat. Memberikan perlindungan hukum dan meminta masyarakat tidak takut. karena ini negara hukum.
“Mohon aparat segera turun dan memberikan edukasi tiada henti pada masyarakat. Bahkan sebagai wujud kepedulian, organisasi kami sudah melaksanakan intruksi mulai tingkat pusat sampai tingkat daerah hingga cabang agar membantu masyarakat,” tandasnya.
Agar peristiwa yang menimpa warga Desa Ampeldento Pakis Kabupaten Malang yang bernasib tragis akibat mendapat intimidasi dari debt collector.
Sementara itu, Laily Fitriyah Liza Min Nelly tokoh wanita Kota Malang menambahkan. Sangat tidak manusiawi sampai meneror orang yang berhutang, hingga menyebabkan kematian.
Menurutnya ini disebabkan banyak yang tidak tahu sistem pinjaman online. Hingga berakibat membawa petaka yang tidak ringan. Akibat penagihan ke nomor telepon yang ada di ponsel, peminjam menjadi di-PHK oleh perusahaan tempatnya bekerja, diceraikan suami/istri mereka (karena menagih ke mertua), trauma (karena pengancaman, kata-kata kotor dan pelecehan seksual).
Bunga yang sangat tinggi misalnya. Banyak peminjam yang tidak mampu membayar. Akhirnya frustasi. Mereka kemudian berupaya menjual organ tubuh (ginjal) sampai pada upaya bunuh diri.
Pihaknya sebagai warga Kota Malang mengajak semua masyarakat bahu membahu membantu pemerintah memerangi pinjol. Caranya, dengan memberikan edukasi pada orang di sekeliling kita. Ajak meraka jangan mudah tergiur.
“Jangan mudah meminjamkan kartu indentitas diri pada siapapun. Karena ada kasus teman saya, dipinjam KTP-nya. Ternyata sama temannya dipakai pinjol. Sehingga menimbulkan kekurang nyamanan,” tegasnya.
Imbauan Presiden tentunya sebagai warganegara kita harus ikut membantu dalam memberantas pinjol ini. Karena pinjol di tengah pandemi memang seperti menjadi solusi bagi yang membutuhkan. Tetapi sesungguhnya sangat menjerat. (yan)