Malang – Tak hanya PSSI ataupun PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), yang tak bisa menjabarkan mengapa pihak kepolisian, tak juga memberikan izin keramaian, gelaran lanjutan kompetisi Liga 1 2020. Alasan para petinggi Polri bahwa masih mewabahnya pandemi virus corona atau Covid-19 dan berbenturan dengan agenda politik Pilkada Serentak (9-20 Desember 2020), juga membuat klub-klub penuh tanya dan memilih pasrah.
Namun arsitek tim Arema FC, Carlos Carvalho de Oliveira sangat memaklumi, kesulitan yang dihadapai PSSI dan PT LIB. Termasuk manajemen timnya, Arema FC. Sebelumnya Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, melalui SK PT LIB Nomor 394/LIB-KOM/XI/2020 tertanggal 2 November 2020, memutuskan menunda pelaksanaan Liga 1 2020 dan berencana melanjutkan kembali dengan titel Liga 1 2020/2021 pada Februari-Mei 2021.
‘’Setelah tim memutuskan libur satu bulan, sampai tanggal 30 November, saya bersama empat asisten (Singgih Pitono, Kuncoro, Charis Yulianto, dan Martin Goncalves Felipe Americo, Red.) bersama manajemen klub, membahas rencana untuk latihan awal kembali akhir November atau awal Januari 2021,’’ katanya.
Carlos Carvalho juga tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya, dengan tertundanya lanjutan kompetisi, karena alasan masih ada Covid-19. Meski dia bisa bisa memaklumi kesulitan yang dialami PSSI, PT LIB dan manajemen Arema.
‘’Padahal di negara saya Brasil dan juga Argentina, angka Covid-19 tinggi, tapi kompetisi tetap jalan terus dengan protokol kesehatan ketat. Terbukti sampai sekarang tidak ada masalah dalam kompetisi tersebut,’’ ujar Carlos de Oliveira.
Pernyataan Carlos de Oliveira tak salah. Brasil yang berperingkat ketiga terbanyak penderita Covid-19 di dunia setelah Amerika Serikat dan India, yang terinfeksi Covid-19, yakni 5.783.647 orang dan Argentina posisi ke delapan dunia (1.284.519 orang). Namun kedua negera besar di kawasan Amerika Latin tersebut, justru tetap menggelar kompetisi reguler domestiknya.
Federasi sepak bola Brazil, CBF (Confederacao Brasileira de Futebol) tetap melangsungkan kompetisi Serie A (20 tim), B (20 tim), C (20 tim) dan D (64 tim) sejak pekan pertama tanggal 9 Agustus hingga kini memasuki pekan ke-20.
Begitu juga federasi sepak bola di Argentina, AFA (Asociaciun del Futbol Argentino) pekan pertama tanggal 31 Oktober 2020 hingga pekan ketiga 14 November 2020, rutin menggelar kompetisi Argentine Primera Division (Superliga), dan hanya mengistirahatkan liga-liga di bawahnya. Yaitu Primera B Nacional (Divisi 1), Primera B Metropolitana dan Torneo Argentino A (Divisi 2), Primera C Metropolitana (Divisi 3) dan The Primera D Metropolitana (Divisi 4).
Sejatinya 18 klub bersama PSSI dan PT LIB, telah menyiapkan protokol kesehatan relatif ketat. Termasuk seluruh elemen tim, perangkat pertandingan, panpel dan bahkan jurnalis-fotografer, ada kewajiban melakukan swab test 14 hari sekali, sepanjang kompetisi. Per tanggal 13 November 2020, Indonesia sebagai negara terbanyak ke-21 di dunia, yang positif terpapar Covid-19 (452.291 orang) diantara 219 negara-negara yang sudah terpapar virus mematikan asal Wuhan, Hubei, China tersebut.
‘’Tetapi saya senang, surat PT LIB ada sedikit kepastian Liga 1 2020 digelar Februari hingga Juli 2021. Artinya kompetisi tetap dilanjutkan. Meski Indonesia dan PSSI akan sibuk karena juga fokus mempersiapkan menjadi tuan rumah FIFA World Cup U-20, tanggal 20 Mei sampai dengan 11 Juni 2021,’’ sebut dia.
Sebelumnya, Carlos Carvalho juga mengaku sangat berat melakukan latihan terus, tanpa ada kepastian nasib kompetisi. Saat liga ditunda dua kali, mereka tidak bisa berbuat apa-apa.
‘’Namun kami lega meski masih lama, ada kejelasan tentang kompetisi Februari 2021. Saya harus siapkan program-program baru. Untuk itu saya tetap stay di Malang,’’ imbuh mantan head coach Atlas Futbol Club U20 Meksiko tersebut. (act/rdt)